18 Agu 2016

Laut Menjadi tempat Awal adanya Kehidupan di Bumi

Menatap masa lalu. Aceh Darussalam
Tafshare.com - Sebelumnya kita telah mengkaji Step Kehidupan Menurut Teori Evolusi. Mengapa ini masih di kaji lagi?, karena dengan memahami ini kita dapat menghubungkan kebenarannya. Kita sebagai orang beriman memang percaya awal kehidupan berasal dari Allah SWT. Segala sesuatu berasal dari Dia. Dan dari yang diciptakan itu akhirnya memiliki keterkaitan untuk terus berkembang. Tapi karena bahasan kita mengacu pada teori yang tidak jelas dan tidak pasti, jadinya ini hanya sebagai pengetahuan saja. Syukur - syukur dapat menjadi landasan ketika akan mencerahkan orang.

Laut menjadi sumber kehidupan yang teramat penting. Tanpa laut, tidak akan ada sumber kehidupan di bumi – pendapat beberapa ahli. Temuan para peneliti menghasilkan beberapa teori tentang awal kehidupan di bumi. Beberapa juta tahun lalu, kehidupan diduga dimulai dari bawah laut (air), dari wilayah laut dangkal atau laut dalam (hydrothermal vent).

Mahkluk hidup kemudian berkembang, mencapai pinggir laut, dan mencari jalan sendiri ke arah darat. Jika teori ini benar, ialah sangat menakjubkan bahwa semua mahkluk hidup di darat maupun di laut, yang ada saat ini, berasal dari laut. Pandangan tersebut di atas tidak bermaksud untuk mengundang debat diantara pembaca dan pengguna tentang awal kehidupan. Namun, paling tidak kita diajak untuk mulai melihat dan memahami laut secara lebih mendalam. Bagi sebagian besar dari kita, laut ialah tempat yang indah, menakjubkan, sekaligus menakutkan, dan pada saat yang sama tidak kita mengerti. Alasannya bisa kita mengerti, atau bahkan sangat jelas – kita tidak bisa melihat ke dalam laut sejauh yang kita inginkan. Kita perlu menyelam ke dalam laut. Karena keterbatasan fisik, kita hanya mampu menyelam sampai pada kedalaman tertentu dan dalam periode waktu tertentu. Kita hanya tahu laut di bagian pinggir, sangat sedikit dari sebegitu luasnya lautan. Itupun kita lakukan dengan resiko kecelakaan yang relatif tinggi – keracunan nitrogen, tekanan hidrostatik yang bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah dan kelumpuhan, kalau tidak hati-hati atau melewati batas kemampuan fisik manusia.

Teori evolusi modern menyatakan bahwa kehidupan di bumi berkembang dari materi nonhidup, sekitar 4 miliar tahun yang lalu. Fosil yang diduga merupakan bentuk kehidupan pertama di bumi berumur 3,6 miliar tahun dan diduga berasal dari laut. Ada tiga alasan yang mendukung teori ini, ialah:

• Hampir semua mahkluk hidup tersusun atas, paling tidak 70% air. Pada saat itu, air di darat sangat terbatas, sebaliknya, sangat melimpah di laut

• Air menyerap radiasi ultraviolet (UV) yang berbahaya. Hampir semua radiasi UV diserap habis pada kedalaman beberapa meter pertama dari permukaan air laut. Sedangkan lapisan di bawahnya memungkinkan untuk terbentuknya kehidupan. Bahaya radiasi ozon menurun pada sekitar satu miliar tahun terakhir, jauh setelah bentuk kehidupan berkembang;

• Air tawar mengandung bahan terlarut yang relatif rendah atau sedikit. Air laut, sebaliknya, mempunyai konsentrasi bahan terlarut tinggi, dan total konsentrasi tersebut sama dengan kandungan pada berbagai bentuk kehidupan yang sederhana, seperti mikroba, hewan atau tumbuhan lainnya.

Dari teori dan spekulasi para peneliti, semuanya hanya berpijak pada logika yang tidak masuk akal. Jika memang kehidupan itu berasal dari sumber yang tak hidup, seharusnya akan bermunculan makhluk - makhluk baru di setiap masanya. Karena itulah penelitian terus berlanjut dan membuktikan bahwa kehidupan berasal dari sumber hidup. Penjelasan ini akan di bahas pada artikel selanjutnya

Referensi
Jurnal Ub.ac.id
SEKIRANYA TULISAN INI BERMANFAAT, MOHON SEBARKAN MENGGUNAKAN TOMBOL DIBAWAH INI
Previous Post
Next Post

Tafshare.com merupakan blog yang dijadikan sebagai media berbagi pengalaman, metode dan opini seputar pertanian, perikanan, peternakan dan cabang-cabangnya berdasarkan sumber yang kredibel atau pengalaman yang telah di lalui demi turut serta menguatkan ketahanan pangan Indonesia melalui edukasi dari laman digital.

0 komentar: