
Mendengar kata air, identik dengan organisme yang hidup di dalamnya yaitu ikan. Luasnya perairan negeri kita ini menyimpan potensi besar akan ikan yang hidup didalamnya. Potensi tersebut berupa komoditas perikanan baik ikan maupun non ikan (seaweed, lobster dan sejenisnya). Besarnya potensi tersebut memberikan kelebihan tersendiri dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan sektor perikanan tangkap.
1. Kapasitas Supply yang Sangat Besar
Sumberdaya perikanan lepas, yakni sumberdaya ikan yang tidak di atur oleh manusia, langsung dari alam merupakan potensi sumberdaya alam terbarukan yang sangat besar. Potensi lestari sumberdaya ikan laut
Indonesia diperkirakan sebesar 6,4 juta ton per tahun yang tersebar di
perairan wilayah Indonesia dan perairan ZEEI (Zona Ekonomi Eksklusif
Indonesia), yang terbagi dalam sembilan wilayah
perairan utama Indonesia. Dari seluruh potensi sumberdaya ikan tersebut,
jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB) sebesar 5,12 juta ton per
tahun atau sekitar 80 persen dari potensi lestari, dan sudah
dimanfaatkan sebesar 4,7 juta ton pada tahun 2004 atau 91.8% dari JTB.
Sedangkan dari sisi diversivitas, dari sekitar 28.400 jenis ikan yang
ada di dunia, yang ditemukan di perairan Indonesia lebih dari 25.000
jenis.
Kapasitas yang sangat besar ini menjadikan Indonesia seharusnya negara yang cukup kaya dengan penelitian yang maju dan fasilitas yang komplit pada bidang perikanan.
2. Output dapat diekspor, Input berasal dari sumber daya lokal
Output perikanan terutama perikanan tangkap dapat dijual di pasar internasional. Bahkan banyak komoditas perikanan tangkap baik ikan ataupun non ikan berasal dari negeri Indonesia yang tidak di jumpai di negeri lain. Sehingga banyak negara luar yang menjadikan Indonesia sebagai Provider komoditas yang di butuhkan.
Contohnya adalah negara Jepang. Negei dengan daya konsumsi ikan terbesar kedua ini harus mengimpor sidat dari Indonesia. Di negara mereka komoditas ikan sidat sudah habis. Hal ini terjadi karena daya konsumsi tinggi tapi tidak di imbangi dengan daya perkembang biakan ikan. Sehingga terjadi over fishing dan akhirnya habis. Ini juga merupakan kaitan dengan poin pertama diatas.
Input dari perikanan tangkap berasal dari dalam negeri. Banyak nelayan - nelayan kita yang memanfaatkan kesempatan ini. Bahkan orang yang bukan nelayan pun turut andil dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap. Ini akan memberikan dampak positif yang cukup besar dalam menyerap sumberdaya lokal dan perputaran ekonomi perikanan dalam negeri Indonesia.
0 komentar: