9 Nov 2016

Kelebihan Pemanfaatan Sektor Perikanan Tangkap #1

Indonesia merupakan negara dengan luas perairan yang sangat besar. Luas perairan ini menyimpan potensi kekayaan alam yang cukup besar di dalamnya. Potensi tersebut dapat berupa tanah di bawah perairannya, air yang menggenanginya maupun benda - benda yang ada di dalamnya. Semuanya dapat di manfaatkan dan memberikan kebermanfaatan yang cukup besar.

Mendengar kata air, identik dengan organisme yang hidup di dalamnya yaitu ikan. Luasnya perairan negeri kita ini menyimpan potensi besar akan ikan yang hidup didalamnya. Potensi tersebut berupa komoditas perikanan baik ikan maupun non ikan (seaweed, lobster dan sejenisnya). Besarnya potensi tersebut memberikan kelebihan tersendiri dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan sektor perikanan tangkap.

 1. Kapasitas Supply yang Sangat Besar
Sumberdaya perikanan lepas, yakni sumberdaya ikan yang tidak di atur oleh manusia, langsung dari alam merupakan potensi sumberdaya alam terbarukan yang sangat besar. Potensi lestari sumberdaya ikan laut Indonesia diperkirakan sebesar 6,4 juta ton per tahun yang tersebar di perairan wilayah Indonesia dan perairan ZEEI (Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia), yang terbagi dalam sembilan wilayah perairan utama Indonesia. Dari seluruh potensi sumberdaya ikan tersebut, jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB) sebesar 5,12 juta ton per tahun atau sekitar 80 persen dari potensi lestari, dan sudah dimanfaatkan sebesar 4,7 juta ton pada tahun 2004 atau 91.8% dari JTB. Sedangkan dari sisi diversivitas, dari sekitar 28.400 jenis ikan yang ada di dunia, yang ditemukan di perairan Indonesia lebih dari 25.000 jenis.

Kapasitas yang sangat besar ini menjadikan Indonesia seharusnya negara yang cukup kaya dengan penelitian yang maju dan fasilitas yang komplit pada bidang perikanan.

2. Output dapat diekspor, Input berasal dari sumber daya lokal
Output perikanan terutama perikanan tangkap dapat dijual di pasar internasional. Bahkan banyak komoditas perikanan tangkap baik ikan ataupun non ikan berasal dari negeri Indonesia yang tidak di jumpai di negeri lain. Sehingga banyak negara luar yang menjadikan Indonesia sebagai Provider komoditas yang di butuhkan.
Contohnya adalah negara Jepang. Negei dengan daya konsumsi ikan terbesar kedua ini harus mengimpor sidat dari Indonesia. Di negara mereka komoditas ikan sidat sudah habis. Hal ini terjadi karena daya konsumsi tinggi tapi tidak di imbangi dengan daya perkembang biakan ikan. Sehingga terjadi over fishing dan akhirnya habis. Ini juga merupakan kaitan dengan poin pertama diatas.

Input dari perikanan tangkap berasal dari dalam negeri. Banyak nelayan - nelayan kita yang memanfaatkan kesempatan ini. Bahkan orang yang bukan nelayan pun turut andil dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap. Ini akan memberikan dampak positif yang cukup besar dalam menyerap sumberdaya lokal dan perputaran ekonomi perikanan dalam negeri Indonesia.

SEKIRANYA TULISAN INI BERMANFAAT, MOHON SEBARKAN MENGGUNAKAN TOMBOL DIBAWAH INI
Previous Post
Next Post

Tafshare.com merupakan blog yang dijadikan sebagai media berbagi pengalaman, metode dan opini seputar pertanian, perikanan, peternakan dan cabang-cabangnya berdasarkan sumber yang kredibel atau pengalaman yang telah di lalui demi turut serta menguatkan ketahanan pangan Indonesia melalui edukasi dari laman digital.

0 komentar: