7 Mei 2017

Penyakit dan Non Infeksi pada Ikan Nila

Seperti yang kita ketahui bahwa ikan nila merupakan salah satu ikan yang tahan terhadap penyakit dan lingkungan hidup ekstrim. Akan tetapi, meskipun begitu bukan berarti ikan nila tidak dapat terkena penyakit. Sebelumnya kita telah membahas mengenai Penyakit dan Infeksi pada ikan nila. Kali ini kita akan sedikit membahas mengenai penyakit dan non infeksi pada ikan nila. Seperti yang dijelaskan pada tulisan sebelumnya penyakit dan non infeksi ini berarti penyakit yang di dapatkan dari bukan mikroorganisme.

Kualitas Air
Air merupakan lingkungan hidup utama ikan. Sehingga penjagaan kualitas air sangat diperlukan demi menjaga kelangsungan hidup ikan dan mikroorganisme didalamnya. Jika kondisi air tercemar maka akan mempengaruhi kondisi mikroorganisme didalmnya terutama ikan yang kita budidayakan. Kualitas air harus benar- benar terpantau dengan baik. Sirkulasi air masuk dan keluar benar - benar terjaga dan kelayakan kualitas air benar- benar terpelihara. Pemberian filter air dan aerasi akan sangat membantu untuk menjaga kualitas air kolam atau tempat budidaya.


Pakan
Pakan merupakan fakor utama dalam perkembangbiakan dan pertumbuhan ikan. Pakan juga merupakan cost terbesar dalam aktivitas budidaya. Pemberian pakan yang baik harus sesuai dengan dosis dan tepat sasaran. Karena jika tidak maka pertumbuhan ikan tidak optimal. Semisal pakan yang diberikan kurang dari dosis yang dibutuhkan maka ikan akan lama tumbuh tapi jika pemberian pakan lebih dari dosis maka sisa pakan akan menjadi limbah yang dapat mengganggu ekosistem didalamnya. Ada metode lain untuk mengatasi permasalahan pakan ikan dan limbahnya yaitu metode bioflok. Pembahasan bioflok akan kita jelaskan pada artikel selanjutnya.

Selain itu hati - hati dalam penyediaan pakan. Apabila pakan yang kita dapatkan berasal dari luar yaitu pemproduksi pakan maka lihatlah kualitas pakannya. Lihatlah kemana kita menyetok pakan tersebut. Karena jika tidak hati - hati dalam pemberian pakan dapat menimbulkan efek. Semisal pakan tersebut telah kadaluwarsa, maka ikan dapat keracunan dengan pakan yang kita berikan. Mungkin juga jika ada kandungan bahan yang lain seperti H2S yang dihasilkan dari pembusukan material organik didasar kolam. Sehingga kontrol pakan juga harus dilakukan dengan baik untuk menjaga kualitas ikan yang dihasilkan. Atau kandungan lain yang dapat ditimbulkan dalam air budidaya.

Genetis
Bibit ikan yang akan dibudidayakan memberikan pengaruh besar kedepannya dalam budidaya. Semisal pembibitan dilakukan secara mandiri dari ikan yang dihasilkan maka pemilihan indukan harus benar - benar berkualitas. Karena jika tidak akan menghasilkan bibit yang kurang unggul. Jika bibit yang dihasilkan dari hatchery maka harus dipastikan kualitas dan kepercayaannya pada bidang tersebut. Karena jika bibit buruk, maka sudah dipastikan tidak akan tahan terhadap penyakit dan perubahan lingkungan ekstrim sewaktu - waktu.

Dari keseluruhan perlakuan, yang terpenting adalah pada penanganan. Baik penanganan terhadap lingkungan maupun penanganan terhadap ikan. Apabila lingkungan ikan sudah cenderung memburuk, kualitas air turun, suhu, pH dan faktor lainnya berkurang maka harus segera ditangani dengan baik. Apabila ikan terkena penyakit, infeksi dan luka maka harus segera ditangani dengan memisahkan ikan tersebut pada tempat yang lain. Agar luka atau infeksinya tidak menimbulkan dampak pada lingkungan maupun ikan yang lian.
SEKIRANYA TULISAN INI BERMANFAAT, MOHON SEBARKAN MENGGUNAKAN TOMBOL DIBAWAH INI
Previous Post
Next Post

Tafshare.com merupakan blog yang dijadikan sebagai media berbagi pengalaman, metode dan opini seputar pertanian, perikanan, peternakan dan cabang-cabangnya berdasarkan sumber yang kredibel atau pengalaman yang telah di lalui demi turut serta menguatkan ketahanan pangan Indonesia melalui edukasi dari laman digital.

0 komentar: