9 Jul 2019

Daerah Persebaran Ikan Tuna Mata Besar

Tafshare.com - Sebelumnya kita telah mempelajari Klasifikasi dan Deskripsi Tuna Mata Besar (Thunnus obesus). Sekarang kita akan mencoba menelusuri persebaran kehidupannya. Ini dilakukan agar dapat menjadi acuan tempat penangkapan. Bagi akademisi dapat dimanfaatkan untuk acuan penelitian Habitat tuna mata besar. Selain itu juga dapat digunakan untuk menyamakan dan membedakan dengan jenis tuna yang lainnya.

Persebaran ikan tuna mata besar cakupannya sangat luas di perairan tropis dan sub tropis. Di perairan Indonesia, ikan ini banyak tertangkap di perairan selatan Jawa, sebelah barat daya Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara, Laut Banda, dan Laut Maluku. Ikan tuna mata besar ditemukan mulai dari permukaan air sampai pada kedalaman 250 m. Suhu yang disukai ikan tuna ini berkisar antara 11derajat C - 28d C.  Menurut Syarif et al.(2010) kedalaman tuna mata besar berkisar antara 100 - 350 m bahkan sampai 600 m.

Menurut Sumadhiharga (2009) secara umum penyebaran tuna mata besar sangat luas tersebar di tiga samudera, yaitu : Hindia, Pasifik, dan Atlantik. Adapun konsentrasi tuna mata besar Pasifik Barat terdapat di sepanjang koordinat 10o LU. Disamping itu, konsentrasi musiman terjadi ke arah selatan dan utara dengan koordinat antara 35d LU - 35d LS selama musim gugur di masing-masing belahan bumi.

Adapun konsentrasi di Samudera Hindia terdapat pada koordinat 13d LS dan di sepanjang jalur 30d LS. Tuna mata besar di lapisan perairan yang paling dalam, sehingga peranan alat tangkap rawai tuna sangat besar. Menurut Suvasubramaniam (1965 dalam Sumadhiharga, 2009), penangkapan terbaik tuna mata besar Samudera Hindia adalah di Laut Arab, sebelah barat Maladewa dan selatan Nusa Tenggara.
Sumber: Sugama (2008)
Menurut Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (2001) penyebaran tuna mata besar bersifat epipelagis dan mesopelagis pada perairan oseanik, sebaran pada perairan tropis dan subtropis, tidak ada di Mediteranian. Konsentrasi utama ikan tuna ini adalah pada lapisan termoklin atau terdapat pada lapisan air dari permukaan hingga kedalaman 250 meter.

Referensi:
Syarif, B., Suwardiyono, dan Gautama, S.D. (2010). Penangkapan dan Penanganan Ikan Tuna Segar di Kapal Rawai Tuna. Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan. Semarang. Hal 4 – 5.

Sumadhiharga, O.K. (2009). Ikan Tuna. Pusat Penelitian Oceanografi. Lembaga Olmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta. hal 1 – 34.

Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. (2001). Definisi dan Klasifikasi Statistik Penangkapan Perikan Laut. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Hal 145.
SEKIRANYA TULISAN INI BERMANFAAT, MOHON SEBARKAN MENGGUNAKAN TOMBOL DIBAWAH INI
Previous Post
Next Post

Tafshare.com merupakan blog yang dijadikan sebagai media berbagi pengalaman, metode dan opini seputar pertanian, perikanan, peternakan dan cabang-cabangnya berdasarkan sumber yang kredibel atau pengalaman yang telah di lalui demi turut serta menguatkan ketahanan pangan Indonesia melalui edukasi dari laman digital.

0 komentar: