27 Apr 2020

Klasifikasi, Morfologi dan Habitat Ikan Kerapu Cantang

Tafshare.com - Kerapu cantang merupakan salah satu spesies baru yang sedang dikembangkan di Indonesia. Spesies ini merupakan hasil dari persilangan ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) betina dengan ikan kerapu kertang (Epinephelus lanceolatus) jantan. Ikan hibrida ini telah dipelajari di BBPAB Situbondo sejak tahun 2009. Kerapu cantang memiliki citarasa dan tingkat pertumbuhan yang lebih baik daripada indukannya (Luin et al., 2013). Benih hibrida selain menambah diversifikasi spesies juga mempunyai prospek budidaya yang berpeluang meningkatkan produksi perikanan di masa datang (Ismi dkk., 2013).
Ikan Kerapu Muda di PT Indmira, Sleman (Dokumentasi Pribadi)
Klasifikasi ikan kerapu hibrid cantang (Epinephelus fuscoguttatus X lanceolatus) adalah sebagai berikut (Nelson, 2006):

Kingdom: Animalia
Phylum: Chordate
Subphylum: Craniata
Class: Actinopterygii
Subclass: Neopterygii
Division: Teleostei
Subdivision: Euteleostei
Superorder: Acanthopterygii
Series: Percomorpha
Order: Perciformes
Family: Serranidae
Genus : Epinephelus
Species: Epinephelus fuscoguttatus X Epinephelus lanceolatus

Morfologi
Ikan kerapu memiliki ciri-ciri yaitu berbadan kekar, berkepala besar dan bermulut lebar. Seluruh tubuhnya ditutupi oleh sisik-sisik kecil, pada pinggiran operculum bergerigi dan terdapat duri pada operculum tersebut. Dua sirip punggungnya yang pertama berbentuk duri-duri. Ikan kerapu dikenal sebagai predator atau piscivorous yaitu pemangsa jenis ikan-ikan kecil, plankton hewani (zooplankton), udang-udangan, invertebrata dan hewan-hewan kecil lainnya (Kordi, 2001).

Habitat dan Kualitas Air
Menurut Choat dan Bellwood (1991), pada umumnya ikan kerapu muda hidup di perairan pantai berkarang dengan kedalaman 0,5 – 3,0 m. Selanjutnya saat menginjak dewasa ikan pindah ke perairan yang lebih dalam. Perpindahan ini berlangsung pada siang hari dan senja hari. Heemstra and Randall (1993) menyebutkan habitat ikan kerapu di daerah dangkal dengan kedalaman sampai 60 m yang mengandung batu koral. Menurut Tampubulon dan Mulyadi (1989), telur dan larva ikan kerapu bersifat pelagis, sedangkan kerapu muda dan dewasa bersifat demersal. Ikan Kerapu bersifat nocturnal yaitu pada siang hari lebih banyak bersembunyi di liang-liang karang dan pada malam hari aktif bergerak di kolam air mencari makan.

Pada umumnya, dalam siklus hidup kerapu yang masih muda menyukai perairan karang yang dangkal dengan kedalaman 0,5 – 3 meter, selanjutnya ketika dewasa berenang ke perairan yang lebih dalam antara 7 – 40 meter. Telur dan larva bersifat pelagis sedangkan kerapu muda hingga dewasa bersifat demersal. Habitat favorit larva dan ikan kerapu muda adalah perairan pantai dengan dasar pasir berkarang yang banyak ditumbuhi padang lamun (Tampubolon dan Mulyadi, 1989).

Parameter-parameter ekologis yang cocok untuk pertumbuhan ikan kerapu yaitu temperatur antara 24-31˚C, salinitas antara 30-33 ppt, kandungan oksigen terlarut > 3,5 ppm dan derajat keasaman (pH) antara 7,8 – 8 (Yoshimitsu dan Hiramatsu, 1986). Jika terjadi perubahan pH yang tidak terlalu mendadak, ikan kerapu dapat mentolerir perubahan tersebut dengan batas maksimal toleransi pH adalah 11 dan batas minimal adalah 4. Perairan dengan kondisi seperti ini, pada umumnya terdapat di perairan terumbu karang (Asmawi, 1986).


Penjelasan
Tentunya ikan kerapu cantang yang merupakan ikan hibrid memiliki sedikit perbedaan yakni hidup di perairan kolam dan tidak terbiasa dengan alam liar. Ini terjadi karena ikan kerapu cantang sejak awal hidupnya sudah berada di kolam. Oleh karena itu kebiasaan makan dan hidupnya pun sedikit berbeda. Biasanya mencari makan ke dasar perairan, namun kerapu cantang justru mencari ke permukaan perairan. Disebabkan sejak awal perkembangannya selalu diberi pakan buatan dari permukaan perairan. Juga mengenasi sifat nokturnalnya yang sedikit berubah.
Tergolong sebagai ikan hibrid baru yang masih terus dalam tahap penelitian. Belum terdapat buku atau karya ilmiah yang menjelaskan secara detail dan lengkap. Sehingga akan terjadi pembaharuan terus menerus berdasarkan hasil publikasi penelitian terbaru.
SEKIRANYA TULISAN INI BERMANFAAT, MOHON SEBARKAN MENGGUNAKAN TOMBOL DIBAWAH INI
Previous Post
Next Post

Tafshare.com merupakan blog yang dijadikan sebagai media berbagi pengalaman, metode dan opini seputar pertanian, perikanan, peternakan dan cabang-cabangnya berdasarkan sumber yang kredibel atau pengalaman yang telah di lalui demi turut serta menguatkan ketahanan pangan Indonesia melalui edukasi dari laman digital.

2 komentar:

  1. Nice info gan, sangat bermanfaat😃

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silahkan dapat turut serta membagikan ke yang lainnya mas

      Hapus