30 Apr 2020

Mengenal Varietas Ikan Nila Lengkap

Tafshare.com - Perkembangan budidaya ikan nila sangatlah pesat. Ini dikarenakan ikan nila salah satu komoditas penting perikanan tawar yang diminati di berbagai negara di dunia. Perkembangan budidaya ini seringkali tidak diimbangi dengan perbaikan kualitas genetik ikan tersebut. Indikasi dari penurunan kualitas genetik ditandai dengan sifat-sifat seperti pertumbuhan lambat, tingkat kematian tinggi, dan matang kelamin usia dini (Arifin et al., 2007). Penurunan keragaman genetik yang terjadi pada usaha budidaya ikan nila menunjukkan laju yang jauh lebih cepat karena ikan nila memiliki sifat overbreed yaitu cepat matang gonad dan sangat mudah kawin. Sifat overbreed tersebut sangat merugikan karena dapat menyebabkan terjadinya inbreeding (Tave, 1986). Karena sifat inilah kemudian para peneliti melakukan seleksi breeding demi mendapatkan jenis ikan yang baik kualitasnya. Namun seleksi breeding ini menjadikan obsesi tersendiri sehingga memunculkan varietas-varietas ikan nila baru. Berikut varietas lengkap yang telah ada berdasarkan keputusan pemerintah:
  1. Ikan Nila Gesit
  2. Ikan Nila GESIT (Carman dan Sucipto, 2009)
    Ikan nila Gesit berasal dari Ikan nila GIFT di BPBAT Sukabumi. Ikan nila Gesit memiliki warna hitam atau gelap. Deskripsi morfometrinya untuk panjang total (PT) 30 – 31,5 cm. Panjang standar (PS) 24 – 25 cm. panjang kepala relatif (terhadap PS) 32,00 – 33,33%. Tinggi badan relatif (terhadap PS) 42,00 – 44,00 %. Tebal badan relatif (terhadap PS) 11,33 – 13,33 %. Tinggi kepala relatif (terhadap PS) 40,00 – 41.67%. (Kepmen KPRI NOMOR KEP. 44/MEN/2006).
  3. Ikan Nila Salina
  4. Ikan nila Salina (Kepmen KPRI NOMOR 22/KEPMEN-KP/2014)
    Ikan yang digunakan untuk program seleksi bersumber dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi. Metode pemuliaan yang digunakan ialah Diallel Cross atau Persilangan Resiprokal. Ikan yang digunakan untuk hibridisasi ialah Induk Betina (Red NIFI) sebanyak 1508 ekor (200 g) dan Induk Jantan (Sukabumi) 599 ekor (≥ 250 g). Morfometri yang dihasilkan bagian kepala mirip varietas Sukabumi, lebih tinggi dari Red NIFI. Bagian sirip ekor lebih pendek dari varietas Red NIFI maupun Sukabumi. Bagian tebal tubuh lebih mendekati varietas Sukabumi dibandingkan Red NIFI (Kepmen KPRI NOMOR 22/KEPMEN-KP/2014).
  5. Ikan Nila Nilasa
  6. Ikan nila NILASA (Kepmen KPRI KEP.47/MEN/2012)
    Merupakan hasil seleksi individu Unit Kerja Budidaya Air Tawar Cangkringan, Balai Pengembangan Teknologi Kelautan dan Perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Warna tubuh ikan nila Nilasa merah terang dan warna bagian bawah tutup insang merah dan kekuningan. Bobot ukuran dewasa 393,38 ± 64,3. Panjang ukuran dewasa (cm) 26,33 ± 0,783. Panjang standar (cm) 23,27 ± 0,43. Panjang kepala (cm) 6.14 ± 0,39. Tinggi batang ekor (cm) 2,87 ± 0,22. Tinggi Badan (cm) 9.592 ± 0,65. Rasio panjang standar/tinggi badan (cm) 2,43 ± 0,23 (Kepmen KPRI KEP.47/MEN/2012).
  7. Ikan Nila Anjani
  8. Ikan nila ANJANI Jantan (Kepmen KPRI NOMOR KEP.46/MEN/2012)
    Ikan nila ANJANI Betina (Kepmen KPRI NOMOR KEP.46/MEN/2012)
    Ikan nila Anjani sebagai jenis ikan baru yang merupakan hasil seleksi individu Balai Pembenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar Aik Mel, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Warna tubuh/sisiknya abu-abu kecoklatan atau kehijauan. Warna bagian bawah tutup insang abu kehijauan. Warna perutnya putih keabuan. Panjang total 24,97 ± 1,11 cm. Panjang standar 19,85 ± 0,67 cm. Panjang kepala 6,54 ± 0,32 cm. Tinggi badan 8,01 ± 0,40 cm. Lebar mata 1,31 ± 0,03 cm. Rasio panjang standar/tinggi badan 2,48 ± 0,09 cm. Rasio panjang standar/panjang kepala 3,04 ± 0,07 cm (Kepmen KPRI NOMOR KEP.46/MEN/2012).
  9. Ikan Nila Pandu
  10. Ikan nila PANDU Jantan (Kepmen KPRI NOMOR KEP.48/MEN/2012)
    Induk Ikan nila Jantan Pandu sebagai jenis ikan baru yang merupakan hasil seleksi individu Balai Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar Janti, Dinas Kelautandan Perikanan, Provinsi Jawa Tengah. Asal induk didatangkan dari PT. Aquafarm Nusantara pada tahun 1997 dan sudah beradaptasi dengan lingkungan Janti. Warna punggung, badan, warna perut dan warna overculum ikan Nilla Pandu ialah putih. Ikan nila Pandu memiliki karakter morfometrik panjang total 35,52 ± 3,65 cm. Panjang standar 27,37 ± 3,43 cm. Panjang standar/tinggi badan 2,42 ± 0,27 cm. Panjang standar/panjang kepala 2,89 ± 0,32 cm (Kepmen KPRI NOMOR KEP.48/MEN/2012).
  11. Ikan Nila Kunti
  12. Ikan Nila Kunti (Kepmen KPRI NOMOR KEP.48/MEN/2012)
    Induk Ikan nila Betina Kunti sebagai jenis ikan baru yang merupakan hasil seleksi individu Balai Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar Janti, Dinas Kelautandan Perikanan, Provinsi Jawa Tengah. Asal induk didatangkan dari BBIS Ngrajek pada tahun 1997 dan sudah beradaptasi dengan lingkungan Janti. Warna punggung, badan dan warna overculum ikan nila Kunti ialah hitam. Warna perutnya ialah putih. Panjang total 33,13 ± 3,13 cm. Panjang standar 26,62 ± 3,02 cm. Panjang standar/tinggi badan 2,45 ± 0,30 cm. Panjang standar/panjang kepala 3,07 ± 0,31 cm (Kepmen KPRI NOMOR KEP.48/MEN/2012).
  13. Ikan Nila Nirwana
  14. Ikan nila Nirwana I merupakan hasil pemuliaan Balai Pengembangan Benih Ikan Air Tawar Wanayasa, sebagai komoditas budidaya air tawar. Nila Nirwana I dihasilkan dari proses penangkaran selektif ikan nila strain GIFT dan GET dengan metoda seleksi famili. Keunggulan ikan ini ialah relatif tahan terhadap Streptococcus. Memiliki warna punggung abu-abu kehijauan, warna perut putih keabu-abuan dan warna operculum abu-abu kehijauan. Karakter morfometriknya ialah panjang total 22,00 – 30,23 cm. Panjang baku 17,50 – 23,73 cm. Tinggi badan / Panjang baku 43,42 – 44,30%. Panjang kepala/panjang baku 30,37 – 31,42 % (Kepmen KPRI NOMOR KEP. 45/MEN/2006).
  15. IIkan Nila Nirwana II
  16. Ikan nila Nirwana II Jantan (Kepmen KPRI NOMOR KEP.23/MEN/2012)
    Ikan nila Nirwana II Betina (Kepmen KPRI NOMOR KEP.23/MEN/2012)
    Ikan nila Nirwana II merupakan hasil pemuliaan Balai Pengembangan Benih Ikan Air Tawar Wanayasa, sebagai komoditas budidaya air tawar. Ikan nila Nirwana II memiliki karakter warna punggung abu-abu kehijauan, warna perut putih keabu-abuan, warna operculum abu-abu kehijauan. Nila Nirwana II juga memiliki ketahanan yang sangat baik pada penyakit yang disebabkan oleh Streptococcus. Morfologi ikan Nirwana II dewasa untuk panjang total 23,50 – 35,50 cm. Panjang Baku 18,00 – 31,00 cm. Tinggi badan / panjang baku 44,00 – 46,90%. Panjang kepala / panjang baku 28,00 – 30,50% (Kepmen KPRI NOMOR KEP.23/MEN/2012).
    Baca Juga: Klasifikasi, Morfologi dan Habitat Ikan Kerapu Cantang
  17. Ikan Nila Nirwana III
  18. Ikan nila Nirwana III Jantan (Kepmen KPRI NOMOR 28/KEPMEN-KP/2016)

    Ikan nila Nirwana III Betina (Kepmen KPRI NOMOR 28/KEPMEN-KP/2016)
    Ikan nila (Oreochromis niloticus) Nirwana III merupakan hasil seleksi famili yang dilakukan oleh Balai Pengembangan Budidaya Ikan Nila dan Mas, Wanayasa, Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Barat. Warna ikan nila Nirwana III ialah abu-abu (moss grey). Panjang standar ikan nila Nirwana III Jantan 22.18 cm dan Betina 19.62 cm. Keunggulan ikan nila Nirwana III ialah tahan terhadap Streptococcus agalactiae. Deskripsi morfometriknya ialah panjang total rataan jantan 26,56 ± 1,53 cm dan rataan betina 24,17 ± 1,82 cm. Untuk panjang standar rataan jantan 22,18 ± 1,31 cm dan rataan betina 19,62 ± 1,23 cm. Panjang kepala rataan jantan 6,09 ± 0,67 cm dan rataan betina 5,42 ± 0,67 cm. Tinggi badan rataan jantan 8,95 ± 0,62 cm dan rataan betina 8,12 ± 0,88 cm. Tebal badan rataan jantan 3,37 ± 0,37cm dan rataan betina 3,40 ± 0,28 cm. Tinggi kepala rataan jantan 7,75 ± 0,61 cm dan rataan betina 6,90 ± 0,71 cm. Rasio panjang baku dan tinggi badan (PB/TB) rataan jantan 2,48 ± 0,15 cm dan rataan betina 2,43 ± 0,15 cm. Rasio panjang baku dan panjang kepala (PB/PK) rataan jantan 3,67 ± 0,24 cm dan rataan betina 3,65 ± 0,31 cm (Kepmen KPRI NOMOR 28/KEPMEN-KP/2016).
  19. Ikan Nila Larasati
  20. Ikan nila Larasati (Djunaedi et. al., 2016)
    Benih ikan nila merah hibrida Larasati berasal dari Satker PBIAT Janti, Klaten, Jawa Tengah. Warna punggungnya merah – orange. Warna perutnya putih kemerahan. Warna overculum kemerahan. Umur konsumsinya 130 hari. Lebar mata 1,54 – 1,70 cm. Panjang total 26,6 – 32,51 cm. Panjang standar 20,6 – 26,5 cm. Panjang standar/tinggi badan 2,12 - 2,40 cm. Tinggi badan 9,7 – 11 cm (Kepmen KPRI NOMOR KEP.79/MEN/2009).
  21. Ikan Nila Srikandi
  22. Kepmen KPRI NOMOR KEP.09/MEN/2012
    Ikan nila Srikandi merupakan hasil domestikasi Balai Penelitian Pemuliaan Ikan Sukamandi, sebagai komoditas budidaya air tawar. Ikan nila Srikandi merupakan hasil persilangan Oreochromis aureus dengan Oreochromis niloticus. Sediaan stock induk Ikan nila Biru 5.000 ekor dan Ikan nila Nirwana 15.000 ekor. Bobot Ikan nila Srikandi dapat mencapai 380 gram. Panjang total ikan sepanjang 11,5 cm (Kepmen KPRI NOMOR KEP.09/MEN/2012).
  23. Ikan Nila Jica
  24. Astuti, R.D. 2017
    Ikan nila JICA memiliki warna tubuh hitam keabu-abuan. Warna bagian bawah tutup insangnya putih kehitaman dan putih kekuningan. Ikan nila JICA memiliki panjang total 33.37 ± 1.88 cm. Panjang standar 26.93 ± 1.55 cm. Panjang kepala 8.51 ± 0.66 cm. Jarak antara sirip dubur ke ujung mulut 9.24 ± 1.79 cm. Tinggi batang ekor 4.42 ± 0.33 cm. Tinggi badan 11.14 ± 0.87 cm. Rasio panjang standar/tinggi badan 2.42 ± 0.11 cm (Kepmen KPRI NOMOR: KEP. 52/MEN/2004).
  25. Ikan Nila Sultana
  26. Ikan nila Sultana (Kepmen KPRI NOMOR KEP.28/MEN/2012)
    Ikan nila Sultana merupakan hasil satu generasi induk nila Generasi V hasil pemuliaan Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi. Warna tubuh nila Sultana abu-abu kehitaman dengan warna bagian bawah tutup insang merah kehitaman dan putih kehitaman. Karakter morfometrik ikan nila Sultana ialah panjang total 20,48 ± 0,80 cm. Panjang standar 17,08 ± 0,80 cm. Panjang kepala 5,57 ± 0,25 cm. Jarak antara sirip anal ke ujung mulut 11,58 ± 0,53 cm. Tinggi batang ekor 2,38 ± 0,11 cm. Tinggi badan 6,80 ± 0,33 cm. Rasio panjang standar/tinggi badan 2,51 ± 0,11 cm (Kepmen KPRI NOMOR KEP.28/MEN/2012).
Ulasan tersebut berdasarkan data dari kementrian dimana ikan telah melalui proses uji yang panjang sehingga layak untuk di release atau di budidayakan. Beberapa strain tidak dimasukkan seperti BEST, GIFT, GET, Citralada, Singapura ataupun yang lainnya dikarenakan tidak secara resmi diputuskan oleh pemerintah. Perkembangan varietas ikan nila dapat terus terjadi mengikuti perkembangan proses seleksi demi mendapatkan varietas yang unggul untuk turut serta menunjang kebutuhan konsumsi ikan nila. Maka dari itu, ulasan ini dapat dimungkinkan terbaharui mengikuti terbitan-terbitan terbaru. Sekiranya ada pengetahuan lainnya, sangat dipersilahkan untuk menyampaikannya melalui kolom komentar agar dapat ditindaklanjuti.

Sumber:
Arifin OZ, Nugroho E, Gustiano R. 2007. Keragaman genetik populasi ikan nila (Oreochromis niloticus) dalam program seleksi berdasarkan RAPD. Berita Biologi, 8 (6): 465- 471.
Astuti, R.D. 2017. Teknik pemeliharaan larva dan pendederan ikan Nila JICA (Oreochromis niloticus) di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Sungai Gelam, Provinsi Jambi. Laporan Magang, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru.
Carman, O dan A. Sucipto 2009. Panen Nila 2,5 Bulan. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.
Djunaedi, A., Hartati, R. Pribadi, R. Redjeki, S. Astuti, R. W. dan Septiarani, B. 2016. Pertumbuhan ikan Nila Larasati (Oreochromis niloticus) di Tambak dengan Pemberian Ransum Pakan dan Padat Penebaran yang Berbeda. Jurnal Kelautan Tropis 19(2):131-142. ISSN 0853-7291.
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: KEP. 52/MEN/2004
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.47/MEN/2012
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22/KEPMEN-KP/2014
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.09/MEN/2012
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.23/MEN/2012
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 44/MEN/2006
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 45/MEN/2006
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.79/MEN/2009
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.48/MEN/2012
KEPUTUSANMENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/KEPMEN-KP/2016
Tave D. 1986. Genetic for Fish Managers. The AVI Publ. Comp.Inc. New York.
SEKIRANYA TULISAN INI BERMANFAAT, MOHON SEBARKAN MENGGUNAKAN TOMBOL DIBAWAH INI
Previous Post
Next Post

Tafshare.com merupakan blog yang dijadikan sebagai media berbagi pengalaman, metode dan opini seputar pertanian, perikanan, peternakan dan cabang-cabangnya berdasarkan sumber yang kredibel atau pengalaman yang telah di lalui demi turut serta menguatkan ketahanan pangan Indonesia melalui edukasi dari laman digital.

0 komentar: