29 Apr 2020

Sejarah Singkat Hadirnya Ikan Nila di Indonesia

Tafshare.com - Ikan nila merupakan salah satu ikan introduksi yang sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Pertama kali ikan nila didatangkan ke Indonesia dari Taiwan pada tahun 1969, kemudian nila merah NIFI tahun 1981 dan nila hitam chitralada tahun 1984. Balai Penelitian Perikanan Air Tawar mengintroduksikan ikan nila GIFT (Genetic Improvement of Farmed Tilapia) generasi 3 dan generasi 6 pada tahun 1995 dan 1997, dan selanjutnya tahun 2002 Pemerintah Propinsi Jawa Barat melalui Balai Pengembangan Benih Ikan (BPBI) Wanayasa bekerja sama dengan BFAR (Bureau of Fisheries and Aquactic Resources) Philipina mendatangkan famili pembentuk ikan nila GET (Genetically Enhanced Tilapia) (Arifin dan Kurniasih, 2007).
Ikan Nila Praktikum (Dokumentasi Pribadi)

Tahun 1994 Indonesia melalui Balai Penelitian Perikanan Air Tawar sekarang Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar (BRPBAT) mengintroduksi ikan nila ‘unggul’ dari Philipina yang terkenal dengan nama nila GIFT (Genetic Improvement of Farmed Tilapia) generasi ke-4 dan generasi ke-6 pada tahun 1997. Selain strain atau varietas hasil introduksi, di Indonesia juga dikembangkan beberapa strain atau varietas hasil pemuliaan yang dilakukan di dalam negeri. Pada tahun 2006, pemerintah secara resmi me-release 2 varietas ikan nila unggul hasil pemuliaan, yaitu ikan nila Nirwana (Nila Ras Wanayasa) dan GESIT (Genetically Supermale Indonesian Tilapia). Ikan nila Nirwana dan Gesit merupakan ikan nila hasil kegiatan selective breeding yang dilakukan oleh Balai Pengembangan Benih Ikan (BPBI) Wanayasa dan Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT), Sukabumi. Selain kedua jenis ikan nila unggul tersebut, pada tahun 2009 pemerintah juga me-release varietas ikan nila lainnya, yaitu nila BEST (Bogor Enhancement Strain Tilapia) (Ariyanto et al., 2011).


Program pemuliaan berupa perkawinan silang antara Nila Hitam Janti (tetua betina Strain GIFT/GG) dan Nila Putih Janti (tetua jantan Strain Singapura/SS) telah dilakukan oleh Satuan Kerja Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar (Sat-Ker PBIAT) yang terletak di desa Janti Kabupaten Klaten telah menghasilkan benih unggul yang diberi nama Nila Larasati (GS) F5 (Kepmen KPRI 79, 2009; Satker PBIAT, 2013). Pemuliaan terhadap ikan nila masih terus berlangsung demi meningkatkan kualitas genetik ikan nila sehingga dapat dimanfaat dengan baik untuk menunjang kebutuhan protein masyarakat. Oleh karena itu perkembangan dari strain ikan nila terus berlanjut.

Sumber:
Arifin OZ dan T Kurniasih. 2007. Variasi Genetik Tiga Populasi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) berdasarkan Polimorfisme mt-DNA. Jurnal Riset Akuakultur, 2 (1): 67-75.
Ariyanto D, Nunuk L, Imron. 2011. Analisis truss morfometrik beberapa varietas ikan nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Riset Akuakultur, 6: 187-196.
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.79/MEN/2009.
Satker PBIAT, 2013. Benih Nila Merah Strain Baru “Larasati” (Nila Merah Strain Janti). Satuan Kerja Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar. Janti, Klaten.
SEKIRANYA TULISAN INI BERMANFAAT, MOHON SEBARKAN MENGGUNAKAN TOMBOL DIBAWAH INI
Previous Post
Next Post

Tafshare.com merupakan blog yang dijadikan sebagai media berbagi pengalaman, metode dan opini seputar pertanian, perikanan, peternakan dan cabang-cabangnya berdasarkan sumber yang kredibel atau pengalaman yang telah di lalui demi turut serta menguatkan ketahanan pangan Indonesia melalui edukasi dari laman digital.

0 komentar: