3 Mei 2020

Cara Budidaya Semi Intensif Pembesaran Ikan Nila

Tafshare.com - Ikan nila menjadi salah satu komoditas penting ikan perairan tawar. Ikan nila banyak digemari dikalangan masyarakat di seluruh dunia. Bukan hanya itu, budidaya ikan nila yang tergolong mudah menjadikan ikan satu ini pesat dikembangkan di berbagai tempat. Bahkan pengembangan ikan dari sisi genetik juga terus dilakukan demi mendapatkan varietas ikan nila yang baik. Korversi lahan yang terus terjadi menjadikan budidaya ikan terkena imbasnya. Lahan dirasa semakin sempit dan berkurang untuk pengembangan budidaya ikan. Di sisi lain kebutuhan terhadap ikan nila terus meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi sumber protein dengan cukup. Oleh karena itu harus ada upaya pengembangan cara budidaya sehingga lebih efektif dan efisien.Baca Juga: Mengenal Varietas Ikan Nila Lengkap
Budidaya nila Sahabat Farm sistem Bioflok (Dokumentasi Pribadi)

Sebelum melakukan pemeliharaan ikan, terlebih dahulu di siapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Alat dan bahan meliputi kolam tanah atau semen dangan pinggiran atau pematang semen. Cangkul jika menggunakan dasaran tanah, pompa air, dolomit secukupnya dan pupuk kandang secukupnya.

Tata Laksana Budidaya
Persiapan Kolam
Terlebih dahulu kolam dikeringkan, jika kolam berupa dasaran tanah maka lakukan hingga tanah terlihat retakan-retakan. Pengeringan dapat dilakukan selama 8 hari. Jika kolam dasaran tanah maka selama proses pengeringan tanah di balik atau bagian muka kolam di angkat setinggi 5-10 cm (Prihatini, 2014). Pembalikan atau pegangkatan ini dilakukan untuk mengurangi kandungan bahan organik di dasar kolam serta dapat meninggikan pematang dan mengetahui/menutup kebocoran pematang.

Pengapuran Kolam
Selama proses pengeringan dilakukan, bersamaan dengan itu pemberian kapur dilakukan. Kapur berupa dolomit dengan dosis 50 g/m2 (SNI, 1999). Pengapuran dilakukan selama maksimal 7 hari. Pengapuran dilakukan untuk membunuh bibit-bibit penyakit dan meningkatkan kesadahan kolam. Baca Juga: Cara Budidaya Ikan Gurami Tahap Pembesaran

Pemupukan Kolam
Setelah pengapuran dilakukan, kolam diisi menggunakan air setinggi kira-kira 30 cm. Kemudian pemupukan dilakukan menggunakan pupuk kandang. Pemupukan pertama dilakukan pada saat setelah kolam dikeringkan dan pemupukan berikutnya dilakukan ditengah-tengah pemeliharaan ketika air menjadi terlalu bening atau usai terjadi banjir lokal. Hal ini dilakukan bergantung pada kondisi masing-masing kolam. Pemupukan pertama ditaburkan keseluruh kolam sebanyak 150 g/m persegi (SNI, 1999). Kemudian sebanyak 5 kg (jika kolam berukuran 12x8 m) diletakan dibawah inlet. Peletakan ini dilakukan untuk membentuk sari-sari pupuk agar badan perairan mendapatkan nutrisi secara merata. Kemudian di diamkan kurang lebih 3 hari hingga fitoplankton terbentuk. Setelah itu air kolam dipenuhkan hingga batas masing-masing kolam yang digunakan. Baca Juga: Habitat dan Kualitas Air bagi Ikan Lele Dumbo

Pemeliharaan Ikan
Ketika kolam sudah siap maka benih ditebar pada kolam dengan proses aklimatisasi terlebih dahulu. Aklimatisasi dilakukan agar ikan dapat menyesuaikan dengan lingkungan perairan yang baru. Padat tebar ikan yang digunakan 30 ekor/m persegi, jika berani maksimal hingga 50 ekor/m persegi. 30 ekor dengan harapan dapat hidup maksimal dan asumsi panen 250-300 gram/ekor. Pakan yang digunakan ialah pelet berupa HI PRO-VITE 781-2 atau 3 dengan dosis pakan 3% dan frekuensi pemberian pakan 2-3 kali sehari. Ini dilakukan hingga pemanenan ikan.

Kualitas Air
Kualitas air setiap harinya diukur dengan DO meter (oksigen), pH meter (pH), Termometer (Suhu) dan Secchi disk (Kecerahan) pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kualitas air yang baik bagi ikan. Tingkat oksigen terlarut yang baik bagi pembesaran ikan nila ialah 4,20 - 6,34 mg/L (SNI 7550:2009). pH yang baik untuk pembesaran ikan nila berkisar antara 6,4 - 6,6 (SNI 7550:2009). Kecerahan yang baik antara 31-32 cm (SNI 7550:2009). Suhu yang baik rata-rata sebesar 27,7 - 29,3 derajat celsius (SNI 7550:2009). Jika kualitas air sesuai dengan kebutuhan hidup ikan, kemungkinan kecil terkena penyakit. Baca Juga: Parameter Kualitas Air yang Perlu Diperhatikan Lengkap

Pemanenan dilakukan sesuai dengan kebutuhan atau permintaan pasar. Sehingga ikan dipilih berdasarkan berat yang diminta atau dipesan. Pemeliharaan masing-masing akan berbeda-beda bergantung kondisi wilayah, peralatan yang ada dan luasan lahan yang dimiliki. Sehingga penjelasan berupa prinsip-prinsip tersebut diterapkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing.
SEKIRANYA TULISAN INI BERMANFAAT, MOHON SEBARKAN MENGGUNAKAN TOMBOL DIBAWAH INI
Previous Post
Next Post

Tafshare.com merupakan blog yang dijadikan sebagai media berbagi pengalaman, metode dan opini seputar pertanian, perikanan, peternakan dan cabang-cabangnya berdasarkan sumber yang kredibel atau pengalaman yang telah di lalui demi turut serta menguatkan ketahanan pangan Indonesia melalui edukasi dari laman digital.

0 komentar: