4 Mei 2020

Memahami Karakteristik Ikan Lele

Tafshare.com - Karakter ikan sangat penting untuk diketahui oleh para pembudidaya. Layaknya pepatah tak kenal maka tak sayang, atau tak kenal maka ta'arauf ini berlaku juga bagi ikan. Pembudidaya dapat memelihara ikan dengan baik salah satunya ialah dengan mengenal karakteristiknya. Karakter ikan yang berbeda-beda memberikan tantangan tersendiri dalam memelihara. Sehingga memahami karakter ikan cukup penting untuk dilakukan. Karakter ini akan membantu para pembudidaya untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Sehingga tumbuh kembang ikan jauh lebih produktif atau pembudidaya dapat merekayasa kondisi agar aktivitasnya jauh lebih mudah. Baca Juga: Klasifikasi dan Morfologi Lele Dumbo (Clarias gariepinus)
Ikan lele (Sumber: Wikimedia)
Fisiologi Respirasi Ikan
Ikan lele bernafas dengan insang dan pernafasan tambahan berupa lipatan kulit tipis yang disebut arborescent. Insang ikan berfungsi mengambil oksigen terlarut dalam air. Kebiasaan umum ikan ialah bernafas menggunakan insangnya. Namun ikan lele yang diberikan anugerah berupa pernafasan tambahan menjadikan golongan ikan ini mampu bertahan hidup di dalam air tanpa oksigen sekalipun karena mampu mengambil oksigen langsung dari udara. Namun meskipun mampu mengambil oksigen langsung dari udara dalam keadaan tertentu pada budidaya oksigen tetap dibutuhkan. Misalnya pada kondisi padat tebar tinggi, lingkungan yang baru atau usaha meningkatkan produksi. Selain itu pertukaran oksigen dalam air jauh lebih baik dikarenakan insang bukan hanya untuk mendapatkan oksigen namun difungsikan juga dalam penyaringan garam-garam perairan, pertukaran ion dan osmoregulator. Sehingga jika lebih sering menangkap oksigen dari udara, dimungkinkan kondisi hidup ikan lele juga mengalami gangguan. Baca Juga: Mengenal Sistem Pemeliharaan Budidaya Ikan

Tingkah Laku
Ikan lele bersifat nokturnal yang berarti hidup beraktivitas dimalam hari dan memasuki siang hari lebih banyak beristirahat atau diam. Biasanya pada siang hari ikan akan berada di tempat-tempat gelap dan tidak banyak bergerak. Karena sifat hidup ikan lele ini, biasanya pembudidaya melakukan rekayasa lingkungan dengan menjadikan lingkungan perairan lebih gelap. Rekayasa ini dapat berupa wadah yang gelap, tingkat kekeruhan air yang tinggi atau diberi naungan. Kekeruhan air dapat berupa kandungan fitoplankton yang cukup padat. Hal ini berlaku jika yang dibudidayakan ialah ikan kolam atau yang pemijahannya secara alami. Pada dasarnya kondisi ini dapat diubah sejak awal kehidupan ikan dengan cara membiasakan sesuai dengan kebutuhan pelaku budidaya. Sehingga ikan akan terbiasa hidup tidak sesuai dengan aktivitas alami hidupnya. Misalkan sejak kecil diberi makan pukul 7 pagi dan 4 sore, maka kebiasaan ini akan terbangun hingga dewasa. Sehingga tidak heran dalam kondisi budidaya di kolam ketika ada orang datang ikan akan mendekat bergorombol. Karena mereka (ikan) terbiasa mendapatkan makanan dari luar kolam secara serentak dan terjadwal. Begitupula dengan jenis ikan lainnya. Baca Juga: Habitat dan Kualitas Air bagi Ikan Lele Dumbo

Kebiasaan Makan, Kesukaan Pakan dan Preferensi Pakan
Kebiasaan makan ikan lele pada dasarnya ialah bottom feeder atau berada di dasar perairan. Sehingga seharusnya pakan yang bagus ialah pakan tenggelam atau yang berada di dasar perairan. Namun dalam kondisi budidaya sifat ini akan berubah karena kebiasaan pemberian pakan dari pembudidaya. Kebiasaan ini telah terbangun sejak awal hidup lele yang dikembangbiakan untuk budidaya. Lele tergolong jenis omnivora yakni pemakan segala. Sehingga lele dapat memakan apapun yang ada di lingkungannya. Namun makanan yang disukai ikan lele ialah yang memiliki protein tinggi. Sehingga lele lebih sering diberi makan dengan kadar protein tinggi seperti daging-dagingan atau pelet protein 70%. Kecenderungan ikan lele yang suka makan daging menyebabkan kondisi kanibalisme ketika terjadi kelaparan. Kanibalisme muncul ketika makanan tidak tersedia, ukuran ikan yang berbeda-beda dan kepadatan ikan tinggi. Baca Juga: Cara Budidaya Semi Intensif Pembesaran Ikan Nila

Waktu Memijah
Pemijahan ikan lele berlangsung dikala hujan terjadi. Karena ketika hujan akan memberikan feromon atau perangsang berupa bau tanah. Aroma tanah ini merangsang hormon feromon pada ikan lele untuk beraktivitas seksual. Sehingga ikan lele yang sudah matang gonad, ketika fenomena hujan akan terjadi perkawinan.

Karakter ini perlu diperhatikan oleh pelaku budidaya untuk meningkatkan sisi usaha. Karena akan memberikan keuntungan tersendiri pada pembudidaya.
SEKIRANYA TULISAN INI BERMANFAAT, MOHON SEBARKAN MENGGUNAKAN TOMBOL DIBAWAH INI
Previous Post
Next Post

Tafshare.com merupakan blog yang dijadikan sebagai media berbagi pengalaman, metode dan opini seputar pertanian, perikanan, peternakan dan cabang-cabangnya berdasarkan sumber yang kredibel atau pengalaman yang telah di lalui demi turut serta menguatkan ketahanan pangan Indonesia melalui edukasi dari laman digital.

0 komentar: