9 Mei 2020

Nutrisi yang Dibutuhkan Mikroalga

Tafshare.com - Mikroalga merupakan komponen penting perairan yang memberikan kontribusi penyedia oksigen terlarut dalam air. Sehingga dalam pelaksanaan budidaya ikan khususnya, ketersediaan mikroalga senantiasa dibutuhkan. Mikroalga juga biasa dijadikan sebagai pakan alami bagi ikan budidaya, meskipun tidak sepenuhnya bergantung namun setidaknya mikroalga yang tersedia dalam air dapat menjadi 'cemilan' bagi ikan budidaya. Perkembangan budidaya mikroalga bahkan telah memasuki tahap dimana beberapa jenis mikroalga di proyeksikan menjadi komoditas pangan manusia. Bahkan menjadi salah satu alternatif solusi pangan pengganti daging dan sayur yang sekarang tersedia di masa depan nanti. Sehingga mikroalga hingga kini telah banyak dibudidayakan mengingat kebutuhan yang selalu meningkat di segala lini kehidupan dan bernilai ekonomis. Baca Juga: Pengelolaan Air dan Kualitas Air Budidaya Ikan Kerapu Cantang di PT Indmira
Budidaya Mikroalga di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau, Jepara dokumentasi pada saat kunjungan (Dokumentasi Pribadi)
Dalam pelaksanaan kultur mikroalga, dibutuhkan berbagai macam unsur anorganik baik unsur makro seperti N, P, K, S, Na, Si dan Ca maupun unsur mikro seperti Fe, Zn, Cu, Mg, Mo, Co, B dan lain-lain. Unsur penting sebagai bahan pembentukan protein ialah N, P, S dan dalam metabolisme karbohidrat membutuhkan unsur K. Fe dan Na memberikan peran pembentukan klorofil sedangkan Si dan Ca sebagai bahan pembentuk dinding sel atau cangkang. Pertumbuhan mikroalga sangat erat kaitannya dengan ketersediaan hara makro dan mikro yang juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Faktor lingkungan yang dapat berpengaruh antara lain intensitas cahaya, suhu, tekanan osmose, pH dan konsentrasi nutrisi dalam media budidaya. Baca Juga: Parameter Kualitas Air yang Perlu Diperhatikan Lengkap

Nutrien yang dibutuhkan fitoplankton untuk melangsungkan pertumbuhan dan menjadi yang paling utama ialah nitrogen dalam bentuk nitrat. Kandungan nitrogen yang berlebih dapat menghambat proses biosintesis sel alga. Kandungan nutrien P yang berlebih juga dapat berdampak negatif pada pertumbuhan sel. Konsentrasi P berlebih akan menghambat proses asimilasi senyawa P bagi pertumbuhan, bila konsentrasi P rendah akan mengganggu proses pembentukan ATP sehingga pertumbuhan terbatas Bentuk senyawa nitrogen yang lebih disukai oleh mikroalga adalah amonium (NH4) karena proses transportasi dan asimilasi ion amonium oleh sel fitoplankton membutuhkan energi yang lebih sedikit dibandingkan dengan transportasi di asimiliasi ion nitrat (NO3). Senyawa N dalam NH+ ini kemudian di asimiliasi bersama-sama dengan asam glutamat menjadi berbagai jenis makromolekul organik seperti protein dan asam nukleat yang dibutuhkan oleh sel mikroalga.
Budidaya makro dan mikroalga dalam kolam lele (Dokumentasi Pribadi)
Oleh karena itu, dalam budidaya mikroalga ini diperlukan pengetahuan mengenai komposisi nutrisi yang tepat agar hasil yang didapatkan lebih maksimal. Pelaksanaan budidaya terutama budidaya khusus mikroalga yang intensif dengan skala bertahap (Lab, Semi terbuka, Terbuka) sangat memperhatikan kebutuhan tersebut. Namun bagi budidaya ikan yang tidak terlalu mementingkan jenis mikroalga yang dihasilkan dalam perairan cukup mengikuti aturan pemupukan sesuai dosis berdasarkan SNI yang telah ditetapkan (Baca Juga: Pengelolaan Air untuk Teknologi Budidaya Ikan Tradisional dan Semi Intensif). Sehingga kualitas air budidaya tetap terjaga dengan baik agar pertumbuhan ikan budidaya sehat dan tidak mengalami banyak kendala.

Referensi:
Tugas Mata Kuliah Plankton dan Tumbuhan Air, Dosen Pengampu Dr. Eko Agus Suyono
SEKIRANYA TULISAN INI BERMANFAAT, MOHON SEBARKAN MENGGUNAKAN TOMBOL DIBAWAH INI
Previous Post
Next Post

Buhairi Rifqa Moustafid atau biasa dipanggil Moustafid merupakan seorang alumni perikanan Universitas Gadjah Mada yang telah dinyatakan lulus pada 14 April 2020. Oleh karena itu berhak mencantumkan gelar Sarjana Perikanan atau di tulis S.Pi.

0 komentar: