7 Mei 2020

Pengelolaan Air dan Kualitas Air Budidaya Ikan Kerapu Cantang di PT Indmira

Tafshare.com - Budidaya sistem RAS yang semakin marak dikembangkan ini perlu pengelolaan air yang optimal demi menjaga kualitas dan kuantitas budidaya. PT Indmira sebagai salah satu pelopor budidaya RAS ikan kerapu di pegunungan memberikan alur pengelolaan air yang cukup sistematis. Meski dalam beberapa hal dirahasiakan, tidak salah pula sebagian yang telah diketahui untuk dibagikan kepada khalayak umum. Demi meningkatkan wawasan masyarakat mengenai teknologi RAS dan mereka yang telah mengetahui dapat melakukan pengembangan. Baca Juga: Sejarah dan Peranan PT Indmira di Dunia Pertanian Agrokomplek

Dalam pelaksanaan budidaya ikan kerapu cantang sistem RAS di PT Indmira , air yang dikelola ialah air laut buatan. Dimana air ini berasal dari campuran air sumur dengan garam krosok yang telah dicairkan dan disaring. Kemudian campuran tersebut dengan dosis tertentu ditambahkan air mineral dimana berdasarkan kesaksian pegawai laboratorium air mineral tersebut merupakan racikan larutan AB mix. Racikan tersebut dibuat sendiri oleh PT Indmira dan masih dalam tahap pengembangan. Air sumur dan air garam yang telah tercampur dalam satu kolam diaduk menggunakan pompa 1x24 jam atau hingga benar-benar tercampur sempurna. Kemudian air mineral dimasukan melewati filter RDF. Ini dilakukan untuk menyaring air mineral dari kotoran yang terdapat dalam wadah dan air yang tersirkulasi pada RDF mendapatkan mineral. Sehingga pada saat air memasuki kolam budidaya air tersebut sudah mengandung mineral yang cukup.
Pengurasan dan pembersihan kolam budidaya (Dokumentasi Pribadi)
Air yang dikelola sebanyak 56.520 liter setiap kolam budidaya. Kolam budidaya memiliki ketinggian air 2 meter dan diameter dalam kolam 6 meter. Pembuatan air asin dilakukan pada satu bak kosong dengan mengisi air kira-kira setinggi 30 - 50 centimeter dan dicampurkan dengan garam sebanyak 25 sak garam krosok. Jika garam telah larut secara sempurna, kolam mulai dipenuhi dengan air tawar. Setelah bak terisi penuh dilanjutkan dengan mengukur salinitas air sebesar 18 ppt. Jika salinitas telah sesuai kemudian sistem resirkulasi mulai dijalankan. Skema resirkulasi air pemeliharaan dimulai dari RDF dengan menyaring kotoran kasar. Kotoran kasar tersebut dapat berupa limbah ikan yang mati, sisa pakan, ataupun kotoran ikan. Dilanjutkan air memasuki kolam perlakuan bioball yang berfungsi memfiksasi nitrat dan amoniak yang terkandung dalam air. Bakteri yang digunakan ialah nitrosomonas dan nitrobacter. Dosis bakteri tiap kolam bioball sebesar 10 ppm. Kemudian air memasuki kolam perlakuan Anaerob. Perlakuan ini dengan meminimalkan kandungan oksigen dalam air yang dilakukan untuk mencegah berkembangnya bakteri patogen yang membutuhkan oksigen. Kemudian air memasuki tabung skimmer untuk di saring dari kotoran liquid. Selanjutnya air dialirkan menuju kotak digessing dan turun ke kolam UV untuk dihilangkan bakteri patogennya. Kemudian air akan diberi nanobubble untuk suplai oksigen sebelum dialirkan ke kolam budidaya. Baca Juga: Komponen Alat Budidaya Kerapu Cantang Sistem Recirculating Aquaculture System (RAS) di PT Indmira
JALA, pengecek kualitas air otomatis (Dokumentasi Pribadi)
Pengelolaan kualitas air dilakukan demi menjaga air tetap baik dan sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan oleh ikan kerapu. Pengelolaan dilakukan dengan melakukan pengecekan parameter air secara berkala menggunakan alat bantu bernama JALA. Alat ini merupakan rakitan mandiri dari PT Indmira yang dikembangkan untuk membantu mendeteksi kualitas air yang dibutuhkan. JALA dapat mendeteksi salinitas air, DO, suhu dan pH sekaligus. JALA disini juga telah di setting agar dapat mengirimkan data kualitas air ke ponsel yang telah tersambung. Sehingga jika terjadi sesuatu pada kualitas air, penjaga budidaya atau penanggungjawab budidaya dapat bertindak atau memberikan instruksi. Aerator dipasang dengan batu aerator sebanyak 8 buah tiap kolam budidaya demi mempertahankan nilai DO tetap optimal. Nanobubble pada perlakuan setelah kolam UV dilakukan agar suplai oksigen maksimal.
  
Larutan test kit untuk pengecekan nitrit dan amoniak (atas) dan cadangan mineral larutan A dan B (bawah) (Dokumentasi Pribadi)
Parameter lain yang diamati ialah kadar Nitrit dan Amoniak. Pengamatan paramter ini dilakukan setiap 2 kali sepekan. Dalam pelaksanaannya dilakukan setiap senin dan kamis. Pengecekan dilakukan menggunakan test kit agar mudah dan cepat. Data yang didapatkan dicatat untuk mengetahui perkembangannya. Selain itu, air mineral cadangan disiapkan untuk berjaga jika terjadi perubahan kualitas air yang mendadak, ikan tiba-tiba naik ke permukaan atau masalah lain yang diperlukan tambahan mineral seperti mesin macet sementara, oli pada RDF bocor sehingga mencemari air budidaya atau kematian masal dan kasus lainnya. Baca Juga: Klasifikasi, Morfologi dan Habitat Ikan Kerapu Cantang
SEKIRANYA TULISAN INI BERMANFAAT, MOHON SEBARKAN MENGGUNAKAN TOMBOL DIBAWAH INI
Previous Post
Next Post

Tafshare.com merupakan blog yang dijadikan sebagai media berbagi pengalaman, metode dan opini seputar pertanian, perikanan, peternakan dan cabang-cabangnya berdasarkan sumber yang kredibel atau pengalaman yang telah di lalui demi turut serta menguatkan ketahanan pangan Indonesia melalui edukasi dari laman digital.

0 komentar: