Tafshare.com - Air menjadi habitat hidup ikan yang cukup penting. Karena memang ikan hidupnya di air. Sehingga prinsip dari budidaya salah satunya ialah mengelola air dengan baik sesuai dengan habitat hidup ikan agar ikan tetap hidup nyaman dan sehat. Bagi pembudidaya semestinya sudah cukup sering melakukan pengelolaan ini. Seperti menstabilkan pH, meningkatkan kesuburan air dan mengurangi kekeruhan dalam air karena zat suspensi atau lumpur dan sebagainya. Karena cukup penting dan menjadi salah satu yang utama dalam budidaya ikan, maka pengelolaan air ini disendirikan dalam pembahasan dengan harapan memberikan gambaran lebih terperinci dan dapat diterapkan disegala kondisi. Baik ketika awal memulai budidaya sebagai persiapan kolam dan media pemeliharaan, ketika budidaya telah berjalan dan ketika akhir budidaya dikala ikan telah dipanen. Pengelolaan air ini berbeda tiap teknologi budidaya. Jika budidaya ikan tradisional atau ekstensif dan semi intensif membutuhkan pengelolaan air berfitoplankton atau hijau. Namun jika teknologi pengelolaannya intensif dan super intensif maka air tidak perlu fitoplankton, akan tetapi teknologi filter dan pemenuhan kualitas air yang sesuai. Baca Juga: Mengenal Tingkat Teknologi Budidaya Ikan Lengkap
Pengelolaan Air
Terlebih dahulu ialah mengelola air agar terdapat fitoplankton didalanya. Karena seringkali air bening yang berasal dari tanah atau pam akan sangat sulit menghasilkan plankton jika tidak diberi perlakuan awal. Jika air yang digunakan ialah air pam atau air yang berkaporit, maka terlebih dahulu air di diamkan dengan diberi daun ketapang/ketepeng kering sebanyak 1 atau 2 buah daun. Jika kolamnya luas maka gunakan perhitungan 1 daun untuk 1 m kubik. Daun ini direndam dalam air yang didiamkan tadi berfungsi untuk menetralkan air yang mengandung kaporit. Sekaligus untuk meningkatkan pH air agar lebih basa. Perendaman dilakukan 1x24 jam hingga 2x24 jam. Jika air yang digunakan ialah air tanah atau air sumur, maka perlakuan langsung dilakukan. Baca Juga: Mengenal Sistem Pemeliharaan Budidaya Ikan
Pemupukan Air
![]() |
Pemupukan kolam pada praktikum Manajemen Akuakultur Tawar Budidaya Perikanan UGM (Dokumentasi Pribadi) |
Jika air bersih sudah siap, maka dilanjutkan dengan pemupukan. Pemupukan dilanjutkan guna memberikan nutrisi pada badan perairan. Nutrisi ini nantinya akan menstimulus tumbuhnya fitoplankton sehingga air berwarna hijau. Pupuk dapat diberikan dengan 2 cara yakni ditaburkan dan diletakkan beserta wadahnya tepat dibawah inlet kolam. Biasanya 2 cara ini selalu dilakukan, namun dapat juga hanya melakukan satu cara. Dosis pupuk yang digunakan sebesar 150 g/m persegi (SNI, 1999). Pupuk ditaburkan ke seluruh badan perairan di kolam pemeliaraan. Dapat juga dilakukan di ember atau semacamnya guna membuat cadangan air fitoplankton. Setelah ditaburkan, sebanyak kurang lebih 5kg pupuk di wadah karung di letakan dibawah inlet kolam (sebagaimana gambar diatas). Wadah karung tersebut lebih dahulu di tusuk-tusuk atau dibuat model teh celup sehingga sari-sari pupuk dapat tersebar merata ke seluruh badan air. Selanjutnya diamkan 3 hari hingga 2 minggu, air tadi akan berwarna hijau. Biasanya 3 hari sudah terlihat kehijau-hijauan dan 1 minggu sudah siap digunakan. Namun jika khawatir dan berjaga-jaga maka dapat juga hingga 2 minggu atau bahkan lebih lama sampai air berwarna hijau. Baca Juga: Parameter Kualitas Air yang Perlu Diperhatikan Lengkap
Penanganan Masalah
Jika air tadi telah digunakan, maka ditengah-tengah pelaksanaan budidaya terkadang terdapat masalah seperti air mulai semakin jernih, banjir lokal di kolam sehingga air menjadi jernih atau bahkan coklat atau air menjadi sangat hijau pekat yang nantinya dapat menyebabkan blooming. Maka menangani hal tersebut terdapat beberapa cara. Jika air menjadi semakin jernih tanpa kejadian apapun, berarti fitoplankton dalam air termakan sebagian oleh ikan atau regenerasinya melambat sehingga lebih banyak yang terbuang melalui outlet. Maka pupuk dapat ditaburkan seperti awal ke seluruh badan perairan. Kemudian jika masih terdapat pupuk, dapat dilakukan pembaharuan pupuk dibawah inlet sehingga sari-sari pupuk terbentuk kembali. Jika masalah yang dihadapi ialah banjir lokal yang menyebabkan air kolam menjadi keruh atau berwarna coklat, maka terlebih dahulu kolam dikuras hingga kira-kira setengah dari tinggi air sebelumnya. Kemudian cadangan fitoplankton yang terdapat diember atau wadah tersendiri dituangkan kedalam kolam. Berikutnya kolam diisi menggunakan air bersih. Cara lain ialah dengan menaburkan dolomit terlebih dahulu agar suspensi atau lumpur yang terakumulasi ke badan perairan dapat terserap atau mengendap. Setelah itu dapat menuangkan cadangan fitoplankton yang ada. Jika airnya menjadi sangat pekat, maka dapat dilakukan pengursan sebanyak setengah dari total air yang ada. Pengurasan ini dapat dialihkan untuk membuat cadangan air fitoplankton, menyiramkan ke tanaman jika ada atau menyuburkan tanah sekitarnya sehingga tidak rugi pembuangan air. Baca Juga: Budidaya Ikan Dalam Ember (Budikdamber)
![]() |
Air yang telah disiapkan dengan kandungan fitplankton yang baik (Dokumentasi Pribadi) |
Air fitoplankton ini sangat penting bagi budidaya tradisional ataupun semi intensif dimana masih membutuhkan pensuplai oksigen dalam air dan pakan alami berupa fitoplankton. Sehingga ikan dapat hidup dengan baik dan sehat.
0 komentar: