Persiapan Kolam
- Pengeringan Kolam
Pengeringan kolam dilakukan untuk menghilangkan bibit penyakit yang tumbuh. Bibit penyakit tersebut dapat berasal dari tanah yang usai saja diolah atau jika budidaya sudah berjalan sebelumnya dapat berasal dari sisa mikroorganisme budidaya sebelumnya. Pengeringan dilakukan selama kurang lebih 3-8 hari. Tanda dari pengeringan ini untuk kolam tanah ialah ketika tanah telah pecah-pecah. Jika kolam dasaran semen terlihat tidak ada kandungan air sama sekali dan panas dapat dirasakan pada semen kolam. Baca Juga: Mengenal Sistem Pemeliharaan Budidaya Ikan
- Pengolahan Tanah
Jika dasaran kolam adalah semen maka dapat dilanjutkan proses persiapan air setelah benar-benar melalui masa pengeringan. Jika kolam memiliki dasaran tanah, maka selama proses pengeringan tanah yang telah kering tersebut dibalik. Dapat juga dilakukan setiap hari agar kondisinya semakin baik. Pembalikan tanah dilakukan untuk menghilangkan gas-gas beracun yang tertimbun. Jika kolam telah digunakan sebelumnya, maka terdapat lumpur hitam dibaliknya. Lumpur hitam tersebut lebih baik dibuang karena terdapat kandungan gas beracun yang sangat pekat. Lumpur tersebut biasanya berbau busuk.
Persiapan Air Budidaya
- Pengapuran
Setelah kolam benar-benar melalui proses pengeringan, dilanjutkan proses persiapan air budidaya. Tahap pertama dilakukan pengapuran kolam. Pengapuran digunakan untuk membunuh bibit penyakit yang tersisa. Pengapuran juga dilakukan untuk menyeimbangkan keasaman kolam. Kapur yang digunakan ialah dolomit atau kapur pertanian. Dosis yang digunakan sebanyak 50 g/m persegi (sumber). Pengapuran dilakukan maksimal 7 hari selama proses pengeringan.
- Pemupukan
![]() |
Peletakan pupuk dibawah inlet kolam (Sumber: Disini) |
Setelah proses tersebut, kolam sudah dapat digunakan untuk budidaya. Selanjutnya ialah pemilihan benih ikan yang baik dan proses pemindahan ikan yang akan dibudidayakan ke kolam pembesaran. Masing-masing ikan berbeda karakteristiknya, sehingga akan dibahas terpisah.
0 komentar: