11 Mei 2020

Persiapan Kolam Untuk Budidaya Ikan

Tafshare.com - Budidaya ikan menjadi salah satu cara paling mudah untuk mendapatkan sumber protein hewani. Budidaya ikan tumbuh pesat dan banyak digemari masyarakat. Budidaya ikan mulai dari skala kecil seperti di ember (Baca Juga: Budidaya Ikan Dalam Ember (Budikdamber)) hingga skala semi intensif untuk kebutuhan rumah tangga. Budidaya ikan juga berkembang hingga skala intensif yang dikembangkan perusahaan-perusahaan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani di masyarakat. Kebutuhan terhadap ikan juga senantiasa meningkat seiring dengan digalakkan gemar makan ikan dari Kementerian KKP. Demi menyokong kebutuhan tersebut, maka diperlukan pemahaman yang utuh dalam tahapan budidaya ikan agar menghasilkan kualitas ikan yang baik dengan pemeliharaan yang baik. Sehingga bagi yang hendak budidaya terutama yang belum berpengalaman mengerti bagaimana tahapan dalam melaksanakan budidaya sehingga ikan yang dibudidayakan memberikan hasil sesuai yang diharapkan, tidak banyak menghadapi kendala budidaya dan memberikan hasil yang memuaskan.

Persiapan Kolam
- Pengeringan Kolam
Pengeringan kolam dilakukan untuk menghilangkan bibit penyakit yang tumbuh. Bibit penyakit tersebut dapat berasal dari tanah yang usai saja diolah atau jika budidaya sudah berjalan sebelumnya dapat berasal dari sisa mikroorganisme budidaya sebelumnya. Pengeringan dilakukan selama kurang lebih 3-8 hari. Tanda dari pengeringan ini untuk kolam tanah ialah ketika tanah telah pecah-pecah. Jika kolam dasaran semen terlihat tidak ada kandungan air sama sekali dan panas dapat dirasakan pada semen kolam.  Baca Juga: Mengenal Sistem Pemeliharaan Budidaya Ikan

- Pengolahan Tanah
Jika dasaran kolam adalah semen maka dapat dilanjutkan proses persiapan air setelah benar-benar melalui masa pengeringan. Jika kolam memiliki dasaran tanah, maka selama proses pengeringan tanah yang telah kering tersebut dibalik. Dapat juga dilakukan setiap hari agar kondisinya semakin baik. Pembalikan tanah dilakukan untuk menghilangkan gas-gas beracun yang tertimbun. Jika kolam telah digunakan sebelumnya, maka terdapat lumpur hitam dibaliknya. Lumpur hitam tersebut lebih baik dibuang karena terdapat kandungan gas beracun yang sangat pekat. Lumpur tersebut biasanya berbau busuk.

Persiapan Air Budidaya
- Pengapuran
Setelah kolam benar-benar melalui proses pengeringan, dilanjutkan proses persiapan air budidaya. Tahap pertama dilakukan pengapuran kolam. Pengapuran digunakan untuk membunuh bibit penyakit yang tersisa. Pengapuran juga dilakukan untuk menyeimbangkan keasaman kolam. Kapur yang digunakan ialah dolomit atau kapur pertanian. Dosis yang digunakan sebanyak 50 g/m persegi (sumber). Pengapuran dilakukan maksimal 7 hari selama proses pengeringan.

- Pemupukan
Peletakan pupuk dibawah inlet kolam (Sumber: Disini)
Setelah pengapuran dilakukan, kolam diisi air setinggi maksimal 30 cm. Kemudian pemberian pupuk dilakukan. Pemupukan dilakukan guna menumbuhkan fitoplankton dan memberikan nutrisi dalam air. Fitoplankton berfungsi menjadi pensuplai oksigen dan menyerap amoniak. Selain itu dapat juga sebagai 'cemilan' ikan budidaya. Pupuk yang digunakan berupa pupuk kandang (direkomendasikan) dengan dosis 150 g/m persegi (sumber). Pupuk ditaburkan ke seluruh permukaan kolam. Kemudian sisa pupuk kira-kira sebanyak 5 kg (untuk ukuran kolam 12x8 m) diletakkan dibawah inlet kolam untuk memberikan nutrisi seperti sari-sari teh ke seluruh badan kolam. Sembari air kolam diisi hingga ketinggian 50-60 cm. Pemupukan dilakukan selama 3 hari namun dapat juga hingga 7 hari bergantung pertumbuhan fitoplankton. Ciri dari kolam mengandung fitoplankton ialah air berwarna kehijauan.

Setelah proses tersebut, kolam sudah dapat digunakan untuk budidaya. Selanjutnya ialah pemilihan benih ikan yang baik dan proses pemindahan ikan yang akan dibudidayakan ke kolam pembesaran. Masing-masing ikan berbeda karakteristiknya, sehingga akan dibahas terpisah.
SEKIRANYA TULISAN INI BERMANFAAT, MOHON SEBARKAN MENGGUNAKAN TOMBOL DIBAWAH INI
Previous Post
Next Post

Buhairi Rifqa Moustafid atau biasa dipanggil Moustafid merupakan seorang alumni perikanan Universitas Gadjah Mada yang telah dinyatakan lulus pada 14 April 2020. Oleh karena itu berhak mencantumkan gelar Sarjana Perikanan atau di tulis S.Pi.

0 komentar: