10 Jun 2020

Cara Memijahkan Ikan Nila

Tafshare.com - Budidaya ikan nila telah berkembang pesat sesuai dengan kondisi permintaan masyarakat. Ikan Nila meskipun tergolong komoditas introduksi, namun penggemarnya cukup banyak dari masyarakat Indonesia maupun Dunia. Salah satu prospek bisnis dari budidaya ikan nila ialah sektor pemijahan ikan nila. Karena ikan nila termasuk ikan yang over breed sehingga usaha pembenihan seharusnya tidak begitu sulit. Hanya saja yang sering terlupakan ialah mempertahankan kualitas induk agar menghasilkan benih yang unggul dan mempertahankan kualitas benih agar menghasilkan bibit yang unggul. Beberapa prosedur yang harus dilakukan untuk memulai pemijahan ikan nila ialah menyiapkan wadah, memilih induk, memelihara induk, pemijahan, pemanenan larva dan pendederan. Baca Juga: Cara Budidaya Semi Intensif Pembesaran Ikan Nila

Persiapan Wadah
Wadah yang digunakan sebaiknya berupa kolam tanah agar kondisi alam sesuai dengan ikan nila. Perlakuan yang dilakukan seperti biasanya yakni pengeringan, pengapuran, pemupukan, pembalikan tanah dan seterusnya (Baca Juga: Persiapan Kolam Budidaya Ikan). Setelah kolam telah siap, indukan dapat dimasukkan ke dalam kolam.

Pemilihan dan Pememliharaan Induk
Perbedaan Induk Betina (kiri) dan Jantan (kanan)
Pengadaan induk yang tepat akan mempengaruhi proses pemijahan dan hasil dari benih yang akan di dapatkan. Induk yang berkualitas akan menghasilkan benih yang berkualitas pula. Oleh karena itu perlu memperhatikan dengan jeli pada proses ini. Perbedaan induk nila jantan dengan betina dapat dilihat pada lubang kelamin atau genitalnya. Nila jantan memiliki lubang anus dan lubang genital yang berupa tonjolan kecil meruncing sebagai saluran pengeluaran urin dan sperma. Nila betina memiliki 3 lubang yang berupa anus, saluran urin dan lubang telur. Warna tubuh nila jantan terlihat lebih gelap dibandingkan warna tubuh nila betina. Bagian perut nila betina lebih besar dan akan terasa lembek. Ciri indukan yang telah matang gonad ialah nila jantan akan mengeluarkan cairan putih jika bagian perut diurut kearah lubang genitalnya. Nila betina akan mengeluarkan butiran telur jika dilakukan hal ini. Induk yang dipilih haruslah sehat dengan ciri aktivitas renang lincah, badan tidak cacat dan warna tubuhnya cerah. Baca Juga: Cara Mudah Memijahkan Ikan Gurami

Pemijahan
Pemijahan pada nila akan terjadi biasanya pada hari ke 7 sejak induk dimasukkan ke kolam. Pemijahan nila membutuhkan kondisi lingkungan suhu 22-27 derajat celsius, pH optimal 5-7 dan kandungan oksigen 5 mg/l. Jika kondisi lingkungan ini telah memenuhi nanti ikan akan memijah dengan sendirinya karena ikan nila termasuk golongan ikan yang suka kawin.
Pemanenan Larva
Telur yang terbuahi akan menetas dalam kurun waktu 3-7 hari. Setelah telur menetas, larva akan diasuh oleh induknya terlebih dahulu selama 14 hari. Selama pengasuhan larva sesekali dikeluarkan dari mulutnya. Jika terlihat ada ancaman, larva akan masuk kedalam mulut induknya. Pemantauan dilakukan untuk mengetahui waktu dikeluarkannya larva dari mulut induknya dan tempat biasanya bergerombol. Setelah diketahu titik-titik tempat larva bergerombol dan waktu larva dikeluarkan dari mulut induknya maka larva dapat dilakukan pemanenan dengan seser. Selama ini larva diketahui keluar dari mulut induknya sekitar pukul 07.00 - 09.00 wib. Baca Juga: Potensi Budidaya Sistem Karamba Jaring Apung (KJA): Kelebihan dan Kekurangan

Pendederan
Pendederan dilakukan secara bertahap untuk memperoleh ukuran ikan yang seragam. Pendederan dapat dibagi menjadi 2 tahapan. Tahap 1 ialah pemeliharaan benih yang berasal dari hasil kegiatan pembenih berukuran 1-3 cm dan dipelihara selama 2-3 minggu sehingga larva mencapai ukuran 3-5 cm per ekor. Pendederan 2 ialah pemeliharaan benih hasil ukuran sebelumnya yakni 3-5 cm mencapai ukuran 5-8 cm dengan lama pemeliharaan kurang lebih 3 minggu. Padat tebar yang direkomendasikan untuk pendederan 1 75-100 ekor per meter persegi dan pendederan2 sebanyak 50 ekor per meter persegi.

Proses ini biasanya akan berlaku alami pada budidaya masal. Sehingga seringkali ikan nila yang ada di kolam tidak merata dan seragam. Demi menanggulangi masalah tersebut seringkali pembudidaya melakukan budidaya monoseks atau perlakuan maskulinisasi (Baca Juga: Mengenal Sistem Pemeliharaan Budidaya Ikan). Oleh karena itu ada baiknya proses pemijahan dilakukan terpisah dengan proses pembesaran. Ini dilakukan dengan tujuan menghasilkan benih unggul dan hasil pembesaran baik dan berkualitas karena tidak terjadi perkawinan masal yang dapat menimbulkan banyak masalah lainnya.
SEKIRANYA TULISAN INI BERMANFAAT, MOHON SEBARKAN MENGGUNAKAN TOMBOL DIBAWAH INI
Previous Post
Next Post

Buhairi Rifqa Moustafid atau biasa dipanggil Moustafid merupakan seorang alumni perikanan Universitas Gadjah Mada yang telah dinyatakan lulus pada 14 April 2020. Oleh karena itu berhak mencantumkan gelar Sarjana Perikanan atau di tulis S.Pi.

0 komentar: