8 Jun 2020

Cara Mudah Memijahkan Ikan Gurami

Tafshare.com - Pembenihan atau upaya memijahkan ikan merupakan langkah awal agar usaha budidaya tetap berkelanjutan. Ikan gurami yang menjadi salah satu komoditas penting dan favorit masyarakat Indonesia terus meningkat usaha budidayanya demi memenuhi permintaan pasar. Memijahkan ikan gurami mudah-mudah susah dikarenakan proses yang cukup rumit seperti mematangkan gonad ikan, menjodohkan hingga menyediakan tempat agar ikan tersebut nyaman untuk melakukan pemijahan. Ketika proses pembenihan ikan gurami lancar, maka dapat dimungkinkan ketersediaan stock benih gurami tercukupi. Namun meskipun begitu budidaya ikan gurami juga masih mengalami banyak kendala. Persiapan pemijahan dimulai dari persiapan wadah, pemilihan induk, pemijahan, penetasan telur, perawatan larva dan pendederan.
Dikenal sebagai ikan gurami albino
Persiapan Wadah
Wadah yang digunakan dapat berupa kolam semen, semi semen atau kolam tanah. Jika pemijahan masal maka wadah yang digunakan minimal luas 50 m persegi, namun jika pemijahan dilakukan untuk sepasang induk wadah yang digunakan minimal 2x2x1 m. Wadah yang telah ada terlebih dahulu dibersihkan untuk menangkal hadirnya bibit-bibit penyakit. Sehingga kondisi calon induk tetap sehat selama proses pemeliharaan untuk dipijahkan nantinya. Pembersihan dapat dimulai seperti persiapan kolam biasanya (Baca Juga: Persiapan Kolam Untuk Budidaya Ikan) dapat juga dilakukan dengan cara lain seperti menggunakan peroksida untuk dinding kolam dan lain-lain. Selanjutnya kolam diisi air bersih yang jernih, tidak berwarna atau bening, tidak memiliki bau menyengat. Kolam diisi air dengan ketinggian 70-80 cm kemudian di diamkan selama 4 hari. Selanjutnya calon kerangka sarang diletakan di pinggiran kolam. Calon kerangka sarang dapat berupa ijuk, ranting-ranting, semak-semak, pelepah pisang atau serat karung plastik. Lebih baik menggunakan bahan-bahan alami agar kondisi tidak tercemar.

Pemilihan Induk dan Pemeliharaan
Perbedaan ikan jantan betina (kiri) dan jantan (kanan)
Tahap ini merupakan tahap yang sangat penting dan riskan. Karena tahap ini akan menetukan proses selanjutnya yakni pemijahan. Pemijahan dapat berhasil dengan kualitas baik dapat pula menemui kegagalan di tentukan pada proses pemilihan induk dan pemeliharaannya. (Baca Juga: Pengertian Dimorfisme Seksual dan Faktor Penyebabnya) Indukan ikan gurami memiliki ciri:
Jantan Betina
-Berat 2-2.5 kg/ekor -Berat 2.5-3 kg/ekor
-Umur minimal 2 tahun -Umur minimal 2 tahun
-Tonjolan pada dahi terlihat jelas -Tonjolan tidak begitu jelas
-Perut ramping -Perut membulat
-Kekar dan lincah -Alat kelamin memerah
Pemeliharaan induk ditujukan untuk mempercepat pematangan gonad dan meningkatkan kualitas telur yang dihasilkan. Oleh karena itu pakan selama pemeliharaan sangat menentukan kualitasnya. Pakan yang diberikan dapat berupa daun-daunan dan pakan buatan tinggi lemak dan vitamin C. Dedaunan dapat berupa daun talas, pakan alami lemna, hidrilla dan azolla. Lemak dan vitamin C akan mempengaruhi proses pematangan gonad dan kualitasnya.

Pemijahan
Pemijahan akan berlangsung sekitar 15-30 hari. Perbandingan induk yang dibutuhkan ialah 1:3 yakni 1 jantan 3 betina. Calon indukan yang sebelumnya dipelihara akan menunjukan ciri saling berkejaran dimana proses ini ibarat PDKT. Kemudian jika indukan tersebut cocok maka akan saling berdampingan. Indukan yang sudah berpasangan akan mulai membuat sarang dengan bahan-bahan yang sebelumnya telah disediakan. Setelah sarang selesai dibuat, proses pemijahan akan berlangsung di dalam sarang seraya sarang ditutup oleh indukan jantan ketika sperma telah membuahi telur. Pemijahan dapat dilihat ketika indukan saling berpelukan atau saling melilit satu sama lain. Telur yang skiranya keluar dari sarang akan dimasukan kedalam sarang oleh indukan jantan. Waktu memijah biasanya dilakukan pada sore hari antara pukul 15.00-17.00. Ketika pemijahan selesai maka sarang akan tertutup rapat yang menandakan telur telah berada di dalam seluruhnya. Tanda lain pemijahan telah selesai ialah kolam akan tercium aroma amis disertai munculnya cairan lemak atau minyak dipermukaan kolam. Selama pemijahan berlangsung pemberian pakan dilakukan seperti biasanya. Baca Juga: Perbedaan Induk Jantan dan Betina Ikan Cupang (Betta sp)

Penetasan Telur dan Perawatan Larva
Telur tadi dapat menetas secara alami dapat juga di tetaskan dengan alat bantu. Telur akan menetas dalam waktu 30-36 jam. Telur yang ditetaskan secara alami di dalam sarang dibiarkan saja. Perlakuan yang ada hanyalah merawat induk seperti memberi pakan tinggi protein dan karbohidrat agar induk tetap sehat. Ini dilakukan karena paska memijah induk akan kehilangan energi sehingga perlu asupan energi yang lebih untuk memulihkan kembali tenaganya. Indukan akan menjaga sarang hingga telur-telur menetas. Jika penetasan dilakukan di kolam penetasan telur maka butuh persiapan wadah penetasan dan peralatannya. Penetasan buatan dapat dilakukan di kolam, akuarium bahkan botol air mineral 1 literan.

Terlebih dahulu wadah yang akan digunakan untuk menetaskan dibersihkan dan dikeringkan. Selanjutnya dapat memberikan lapisan kerikil halus jika penetasan dilakukan di kolam penetasan. Apabila penetasan dilakukan di baskom maka bahan yang digunakan plastik, fiber atau karet sebagai pelapis. Kemudian apabila wadah penetasan telah siap, sarang yang baru saja terisi telur dan telah tertutup diangkat secara hati-hati kemudian diletakkan ditempat yang telah disediakan. Sebaiknya pemindahan sarang dilakukan setelah selesai memijah. Sehingga tidak terlalu lama jeda antara pemindahan sarang ke kolam penetasan. Baca Juga: Cara Budidaya Ikan Gurami Tahap Pembesaran

Fase larva merupakan fase kritis awal kehidupan ikan. Larva yang telah menetas akan terlihat berenang-renang dengan kuning telur yang tersisa. Kuning telur ini digunakan untuk pakan alami awal kehidupan ikan. Ikan yang telah berenang-renang dapat dimulai pemberian pakan alami berupa moina atau daphnia. Kuning telur tersebut akan habis 8-10 hari paska menetas. Selama pemeliharaan larva ada baiknya ditambahkan sedikit aerasi untuk menghindari terjadinya kekurangan oksigen.

Pendederan
Pendederan dilakukan untuk memelihara fase post larva hingga siap untuk pembesaran. Kegiatan yang dilakukan sebelum memulai pendederan ialah persiapan kolam. Persiapan kolam ini tidak berbeda dengan sebelumnya. Pendederan dapat dilakukan di kolam, akuarium atau bak fiber bergantung kebutuhan. Pemilihan benih tebar dilakukan dengan cara memilih ikan yang kondisinya sehat, tidak cacat ataupun luka dan gerakan lincah. Kemudian benih yang telah di seleksi tadi dilakukan aklimatisasi pada kolam tebar. Pakan yang digunakan pada saat pendederan sebaiknya yang tinggi protein dan lemak seperti cacing darah, jenik nyamuk dan lain-lain. Baca Juga: Cara Budidaya Semi Intensif Pembesaran Ikan Nila

Kegiatan pembenihan ini dilakukan secara berurutan agar proses produksi berjalan dengan baik. Jika kegiatan dilakukan dengan benar proses produksi akan menghasilkan benih ikan gurami yang unggul dan berkualitas.
SEKIRANYA TULISAN INI BERMANFAAT, MOHON SEBARKAN MENGGUNAKAN TOMBOL DIBAWAH INI
Previous Post
Next Post

Buhairi Rifqa Moustafid atau biasa dipanggil Moustafid merupakan seorang alumni perikanan Universitas Gadjah Mada yang telah dinyatakan lulus pada 14 April 2020. Oleh karena itu berhak mencantumkan gelar Sarjana Perikanan atau di tulis S.Pi.

0 komentar: