5 Jun 2020

Klasifikasi, Morfologi dan Habitat Ikan Bandeng

Tafshare.com - Ikan bandeng merupakan ikan laut yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Hampir disetiap warung kuliner, masakan padang, resto bahkan warung pinggir jalan biasanya menyediakan ikan bandeng. Oleh karena itu perkembangan budidaya ikan bandeng di Indonesia cukup pesat demi memenuhi kebutuhan permintaan di masyarakat. Kajian klasifikasi, morfologi dan habitat terus dilakukan untuk mengetahui secara mendetail mengenai kehidupan ikan bandeng.

Distribusi sebaran ikan bandeng cukup luas mulai dari selatan Jepang hingga Australia dan dari timur Pantai Afrika dan Madagaskar hingga kepulauan di Samudera Pasifik. Ikan bandeng sering disebut milkfish sedangkan nama lokal di Indonesia yang dikenal ialah bandang, bandeng, bolu, bebi, muloh, dan agan. Baca Juga: Siklus Hidup Unik Ruaya Ikan
Ikan Bandeng siap di Olah
Klasifikasi
Secara taksonomi menurut Ghufron H. Kordi (2004) ikan bandeng di golongkan ke dalam:
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Gonorhynchiformes
Famili : Chanidae
Genus : Chanos
Spesies : Chanos chanos
Morfologi
Bentuk ikan bandeng
Secara morfologi dapat di lihat bahwa warna ikan bandeng putih keperak-perakan dengan warna punggung biru hitam. Bentuk ikan bandeng memiliki bentuk torpedo dengan sirip ekor berbentuk cabang. Bentuk ini menandakan bahwa ikan bandeng tergolong perenang cepat. Bentuk kepala yang runcing memudahkan ikan ini menembus gelombang atau badan air. Kepalanya tidak bersisik, mulutnya kecil yang terletak diujung rahang tanpa gigi. Mata diselimuti selaput bening yang biasa dikenal subcutaneus dan lubang hidungnya terletak di depan mata. Baca Juga: Kajian Keragaman Morfometri Ikan Nila

Memiliki 14-16 jari-jari  pada sirip punggung, 16-17 jari-jari untuk sirip dada, 11-12 jari-jari pada sirip perut, 10-11 jari-jari pada sirip anus dan 19 jari-jari pada sirip ekor dengan cabang yang simetris. Jumlah sisik pada garis susuk sebanyak 75-80 sisik.

Habitat
Ikan bandeng merupakan golongan ikan perenang ulung yang dapat menempuh perjalanan jauh. Meskipun dapat dipelihara di air tawar dan sering di budidayakan dalam air payau dengan salinitas 15-20 per mil namun jika berada di laut dapat menempuh jarak yang cukup jauh dengan kondisi salinitas mencapai 35 per mil atau lebih. Habitat asli ikan bandeng berada pada kondisi salinitas 35 per mil atau lebih. Dikarenakan perkembang biakan ikan bandeng yang berada di muara sungai maka ikan bandeng akan kembali ke muara meskipun berada di tengah laut yang jauh dan dalam. Karena toleransi terhadap salinitasnya tinggi, ikan bandeng tergolong ikan euryhaline. Baca Juga: Jenis Toleransi Ikan pada Parameter Salinitas

Sejauh ini budidaya ikan bandeng selalu mengandalkan nener, dikarenakan usaha pemijahan ikan bandeng selalu menemui kegagalan. Meskipun dapat dipijahkan, namun dikarenakan perbedaan lokasi perkembangan benih menyulitkan para pembudidaya terutama yang hanya memiliki lahan sempit dan tergolong jauh dari muara. Budidaya bandeng sering dilakukan di tambak atau menggunakan karamba jaring apung (KJA). Dikarenakan cukup mudah dibudidayakan dan digemari oleh masyarakat usaha untuk mengembangkan dan mempercepat budidaya terus dilakukan demi mencukupi permintaan masyarakat.

Sumber
Kordi K. 2004. Budi daya ikan laut di keramba jaring apung. Penerbit Rinneka Cipta. Jakarta.
SEKIRANYA TULISAN INI BERMANFAAT, MOHON SEBARKAN MENGGUNAKAN TOMBOL DIBAWAH INI
Previous Post
Next Post

Buhairi Rifqa Moustafid atau biasa dipanggil Moustafid merupakan seorang alumni perikanan Universitas Gadjah Mada yang telah dinyatakan lulus pada 14 April 2020. Oleh karena itu berhak mencantumkan gelar Sarjana Perikanan atau di tulis S.Pi.

0 komentar: