Tafshare.com - Selama menjalani budidaya ikan tentunya tidak lekang dari sebuah masalah. Masalah yang cukup sering menimpa ialah masalah penyakit ikan. Jenis-jenis penyakit ikan yang beragam menimbulkan problem tersendiri dalam penanganannya. Sehingga seringkali penanganan penyakit ikan cukup lambat bahkan tidak tertangani sama sekali. Oleh karena itu, ada baiknya untuk mengenal jenis-jenis penyakit pada ikan untuk mendalami permasalahan tersebut.
Akibat Infeksi Penyakit pada Ikan |
Penyakit pada ikan terdiri dari penyakit infeksius dan non infeksius. Penyakit infeksius merupakan penyakit yang disebabkan oleh organisme pembawa penyakit atau biasa disebut patogen yang telah ada dalam lingkungan budidaya ataupun berasal dari lingkungan luar budidaya yang terbawa masuk ke dalam lingkungan budidaya sehingga mencemari lingkungan budidaya tersebut. Penyakit non infeksius merupakan penyakit yang berasal dari lingkungan, genetik atau kekurangan nutrisi. Macam-macam penyakit infeksius pada ikan ialah:
Baca Juga: Penyakit dan Non Infeksi pada Ikan Nila
- Parasit
Parasit merupakan organisme dengan spesies berbeda yang hidup pada inang. Kehidupan parasit layaknya benalu yang tidak dapat hidup tanpa inang. Kehadiran parasit pada inang ialah untuk bertahan hidup namun kehidupan mereka memberikan dampak kerugian pada inangnya. Pada ikan dapat menyebabkan pendarahan, sisik hingga daging yang terkelupas bahkan dapat menyebabkan kematian. Parasit dibagi menjadi dua golongan yakni protozoa dan metazoa. Contoh parasit golongan protozoa pada ikan diantaranya ialah Ichthyophthirius multifiliis, Ichthyobodo necator, Trichodina sp,
Dinoflagellata, Cryptocaryon sp, Epistylis sp, Myxobolus
sp, Myxosoma sp, Thelohanellus sp, Henneguya sp, Hexamita
sp, dan lain sebagainya. Kelompok parasite Metazoa yang
sering ditemukan sebagai penginfeksi komoditas perikanan antara lain Trematoda
Monogenea, Trematoda Digenea, Ergasilus sp, Nerocila sp,
Aega sp, Argulus sp, Calingus sp, Lernea sp, Piscicola
sp, Acanthochepala sp, Nematoda, Lytocestus sp, Clynostomum
sp, Mollusca, dan Chordata.
Kerusakan jaringan eksternal merupakan indikasi awal terjadinya infeksi parasitik pada ikan (fish
parasites disease). Meskipun demikian, beberapa parasite menjadikan
jaringan dan organ internal inangnya sebagai tempat untuk menempel dan
melakukan simbiosis parasitisme dengan tubuh inangnya. Gejala-gejala klinis
eksternal dan internal dapat sangat mengganggu metabolisme tubuh, system pernafasan,
aktivitas gerak, dan bahkan kematian akibat kehabisan nutrisi serta darah di
dalam tubuh. Baca Juga: Penyakit dan Infeksi pada Ikan Nila serta Pencegahannya
- Jamur/ Fungi
Jamur merupakan golongan fungi yang hidup parasit pada inangnya. Munculnya jamur dapat disebabkan karena kualitas air yang buruk, luka pada bagian tertentu atau pencemaran. Beberapa jenis jamur,
seperti Achlya sp, Fusarium sp, Saprolegnia sp, Phoma sp,
dan sebagainya adalah spesies yang telah berhasil diidentifikasi sebagai agen infeksius. Penyakit yang disebabkan
oleh jamur dapat dikelompokkan sebagai infeksi sekunder. Hal ini berarti bahwa
serangan jamur biasanya lebih dipicu karena adanya luka akibat serangan primer,
seperti parasit. Beberapa faktor yang sering memicu terjadinya infeksi jamur
adalah penanganan yang kurang baik sehingga menimbulkan luka pada tubuh ikan,
kekurangan gizi, suhu, oksigen terlarut yang rendah, bahan organik tinggi,
kualitas telur buruk atau tidak terbuahi, serta padatnya telur.
Kerusakan
jaringan ekternal komoditas perikanan yang ditandai dengan bercak atau
berserabut putih merupakan indikator bahwa telah terjadi infeksi jamur (fish
fungal disease) pada jaringan tersebut. Beberapa gejala klinis juga terjadi
pada insang yang dapat mengganggu sistem pernafasan, organ internal, saluran
pencernaan yang hancur akibat infeksi, serta gonad dan telur yang mengganggu produktivitas
reproduksi. Baca Juga: Hama yang Sering Menyerang Ikan Nila
- Bakteri
Bakteri merupakan mikroorganisme yang ukurannya sangat kecil, mencapai 20 kali lebih kecil dari jamur, parasit atau sel tubuh ikan. Bakteri hidup bersifat parasit dan patogen hampir pada semua orginsme. Contoh bakteri patogen pada ikan
ialah:
Aeromonas sp.(penyakit MAS/motile aeromonas septicemia) yang dicirikan pendarahan pada
kulit, insang, rongga mulut, borok pada kulit, serta pembengkakan pada limpa
dan ginjal.
Vibrio sp. (penyakit
columnaris/ cotton woll disease / saddle-back disease) yang dicirikan dengan
peradangan kulit dan bintik – bintik putih pada sirip ekor yang dapat meluas
sampai kepala.
Pseudomonas sp. (penyakit bacterial fin
rot) dengan ciri sama dengan Aeromonas sp.
dan kerusakan pada sirip.
- Virus
Virus merupakan organisme yang memiliki ukuran 25-300 nanometer dan menyebabkan penyakit pada ikan. Karena ukurannya yang kecil sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Contoh virus patogen pada ikan ialah Lymphocystis
virus, channel catfish virus disease (CCVD), koi herpes virus (KHV), monodon
baculo virus (MBV), grass carp reovirus (GCRV), hepatopancreatic parvovirus
(HPV), spring viremia of carp virus (SVCV), infectious hypodermal and
hematopoietic necrosis virus (IHHNV), sleepy grouper disease (SGD), taura
syndrome virus (TSV), infectious pancreatic necrosis (IPN), viral nervous
necrosis (VNN), yellow head virus (YHV), dan white spot syndrome virus (WSSV).Baca Juga: Cara Mengatasi Wabah Penyakit pada Ikan Nila
Sumber: Reseachgate
Penulis
Ismu Azhar Ahmad
Alumni Perikanan UGM 2020
0 komentar: