4 Jun 2020

Mengenal Jenis-jenis Penyakit Ikan

Tafshare.com - Selama menjalani budidaya ikan tentunya tidak lekang dari sebuah masalah. Masalah yang cukup sering menimpa ialah masalah penyakit ikan. Jenis-jenis penyakit ikan yang beragam menimbulkan problem tersendiri dalam penanganannya. Sehingga seringkali penanganan penyakit ikan cukup lambat bahkan tidak tertangani sama sekali. Oleh karena itu, ada baiknya untuk mengenal jenis-jenis penyakit pada ikan untuk mendalami permasalahan tersebut.
Akibat Infeksi Penyakit pada Ikan
Penyakit pada ikan terdiri dari penyakit infeksius dan non infeksius. Penyakit infeksius merupakan penyakit yang disebabkan oleh organisme pembawa penyakit atau biasa disebut patogen yang telah ada dalam lingkungan budidaya ataupun berasal dari lingkungan luar budidaya yang terbawa masuk ke dalam lingkungan budidaya sehingga mencemari lingkungan budidaya tersebut. Penyakit non infeksius merupakan penyakit yang berasal dari lingkungan, genetik atau kekurangan nutrisi. Macam-macam penyakit infeksius pada ikan ialah:
  • Parasit
Parasit merupakan organisme dengan spesies berbeda yang hidup pada inang. Kehidupan parasit layaknya benalu yang tidak dapat hidup tanpa inang. Kehadiran parasit pada inang ialah untuk bertahan hidup namun kehidupan mereka memberikan dampak kerugian pada inangnya. Pada ikan dapat menyebabkan pendarahan, sisik hingga daging yang terkelupas bahkan dapat menyebabkan kematian. Parasit dibagi menjadi dua golongan yakni protozoa dan metazoa. Contoh parasit golongan protozoa pada ikan diantaranya ialah Ichthyophthirius multifiliis, Ichthyobodo necator, Trichodina sp, Dinoflagellata, Cryptocaryon sp, Epistylis sp, Myxobolus sp, Myxosoma sp, Thelohanellus sp, Henneguya sp, Hexamita sp, dan lain sebagainya. Kelompok parasite Metazoa yang sering ditemukan sebagai penginfeksi komoditas perikanan antara lain Trematoda Monogenea, Trematoda Digenea, Ergasilus sp, Nerocila sp, Aega sp, Argulus sp, Calingus sp, Lernea sp, Piscicola sp, Acanthochepala sp, Nematoda, Lytocestus sp, Clynostomum sp, Mollusca, dan Chordata.

Kerusakan jaringan eksternal merupakan indikasi awal terjadinya infeksi parasitik pada ikan (fish parasites disease). Meskipun demikian, beberapa parasite menjadikan jaringan dan organ internal inangnya sebagai tempat untuk menempel dan melakukan simbiosis parasitisme dengan tubuh inangnya. Gejala-gejala klinis eksternal dan internal dapat sangat mengganggu metabolisme tubuh, system pernafasan, aktivitas gerak, dan bahkan kematian akibat kehabisan nutrisi serta darah di dalam tubuh. Baca Juga: Penyakit dan Infeksi pada Ikan Nila serta Pencegahannya

  • Jamur/ Fungi
Jamur merupakan golongan fungi yang hidup parasit pada inangnya. Munculnya jamur dapat disebabkan karena kualitas air yang buruk, luka pada bagian tertentu atau pencemaran. Beberapa jenis jamur, seperti Achlya sp, Fusarium sp, Saprolegnia sp, Phoma sp, dan sebagainya adalah spesies yang telah berhasil diidentifikasi sebagai agen infeksius. Penyakit yang disebabkan oleh jamur dapat dikelompokkan sebagai infeksi sekunder. Hal ini berarti bahwa serangan jamur biasanya lebih dipicu karena adanya luka akibat serangan primer, seperti parasit. Beberapa faktor yang sering memicu terjadinya infeksi jamur adalah penanganan yang kurang baik sehingga menimbulkan luka pada tubuh ikan, kekurangan gizi, suhu, oksigen terlarut yang rendah, bahan organik tinggi, kualitas telur buruk atau tidak terbuahi, serta padatnya telur.

Kerusakan jaringan ekternal komoditas perikanan yang ditandai dengan bercak atau berserabut putih merupakan indikator bahwa telah terjadi infeksi jamur (fish fungal disease) pada jaringan tersebut. Beberapa gejala klinis juga terjadi pada insang yang dapat mengganggu sistem pernafasan, organ internal, saluran pencernaan yang hancur akibat infeksi, serta gonad dan telur yang mengganggu produktivitas reproduksi. Baca Juga: Hama yang Sering Menyerang Ikan Nila

  • Bakteri
Bakteri merupakan mikroorganisme yang ukurannya sangat kecil, mencapai 20 kali lebih kecil dari jamur, parasit atau sel tubuh ikan. Bakteri hidup bersifat parasit dan patogen hampir pada semua orginsme. Contoh bakteri patogen pada ikan ialah:
Aeromonas sp.(penyakit MAS/motile aeromonas septicemia) yang dicirikan pendarahan pada kulit, insang, rongga mulut, borok pada kulit, serta pembengkakan pada limpa dan ginjal.
Vibrio sp. (penyakit columnaris/ cotton woll disease / saddle-back disease) yang dicirikan dengan peradangan kulit dan bintik – bintik putih pada sirip ekor yang dapat meluas sampai kepala. Pseudomonas sp. (penyakit bacterial fin rot) dengan ciri sama dengan Aeromonas sp. dan kerusakan pada sirip.

  • Virus
Virus merupakan organisme yang memiliki ukuran 25-300 nanometer dan menyebabkan penyakit pada ikan. Karena ukurannya yang kecil sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Contoh virus patogen pada ikan ialah Lymphocystis virus, channel catfish virus disease (CCVD), koi herpes virus (KHV), monodon baculo virus (MBV), grass carp reovirus (GCRV), hepatopancreatic parvovirus (HPV), spring viremia of carp virus (SVCV), infectious hypodermal and hematopoietic necrosis virus (IHHNV), sleepy grouper disease (SGD), taura syndrome virus (TSV), infectious pancreatic necrosis (IPN), viral nervous necrosis (VNN), yellow head virus (YHV), dan white spot syndrome virus (WSSV).Baca Juga: Cara Mengatasi Wabah Penyakit pada Ikan Nila
Sumber: Reseachgate

Penulis
Ismu Azhar Ahmad
Alumni Perikanan UGM 2020
SEKIRANYA TULISAN INI BERMANFAAT, MOHON SEBARKAN MENGGUNAKAN TOMBOL DIBAWAH INI
Previous Post
Next Post

Tafshare.com merupakan blog yang dijadikan sebagai media berbagi pengalaman, metode dan opini seputar pertanian, perikanan, peternakan dan cabang-cabangnya berdasarkan sumber yang kredibel atau pengalaman yang telah di lalui demi turut serta menguatkan ketahanan pangan Indonesia melalui edukasi dari laman digital.

0 komentar: