5 Mei 2020

Komponen Alat Budidaya Kerapu Cantang Sistem Recirculating Aquaculture System (RAS) di PT Indmira

Tafshare.com - Budidaya sistem RAS telah banyak dikembangkan terutama di negara maju. RAS kependekan dari recirculating aquaculture system merupakan teknologi budidaya intensif yang mengandalkan pengolahan air secara berulang sehingga air dapat terus digunakan kembali. RAS menjadi banyak diminati dikarenakan penerapan teknologi ini mampu merekayasa lingkungan tanpa terpengaruhi cuaca, air lokal bahkan tanpa banyak menggunakan air baru. Karena RAS menerapkan sistem pengolahan air sehingga dapat digunakan terus menerus. Di Yogyakarta, tepatnya di Pakem, Sleman terdapat pengembangan sistem RAS untuk budidaya ikan kerapu cantang. PT tersebut ialah Indmira (Citra Tani Nusantara), sebagai pelopor pengembangan sistem RAS sehingga dapat melakukan budidaya ikan laut di dataran tinggi. Ikan kerapu yang hakikatnya hidup di perairan laut dan bersifat demersal dapat dibudidayakan di pegunungan dengan menggunakan sistem RAS. Dalam pengembangan sistem RAS ini, masing-masing pelaksana budidaya memiliki komponen yang berbeda-beda. Sehingga tidak dapat disamakan satu dengan yang lainnya. Namun prinsipnya sama, yakni penggunaan air secara berulang dengan pengolahan perlakuan tertentu sehingga air yang telah digunakan memiliki kualitas yang baik untuk dapat digunakan kembali. Baca Juga: Sejarah dan Peranan PT Indmira di Dunia Pertanian Agrokomplek

Komponen yang Digunakan
  • Rotary Drum Filter (RDF)
RDF (Dokumentasi Pribadi)
Saringan yang digunakan terlihat di barisan pipa abu-abu (Dokumentasi Pribadi)
Bentuk saringan kotoran kasar dari RDF yang digunakan (Dokumentasi Pribadi)
RDF merupakan alat berbentuk tabung yang berfungsi menyaring kotoran kasar. Tabung ini memiliki ukuran diameter sebesar 1 meter dan panjang sebesar 2 meter. RDF ini terletak pada saringan pertama ketika air disaring. Pipa saluran yang digunakan sebesar 8 inchi atau berdiameter 22,5 cm. Ukuran kolam RDF sebagai wadah penampungannya sebesar 3x2 meter. Ketika air masuk kedalam kolam RDF kotoran akan tertahan pada jaring PVC yang melekat di RDF. Kemudian setiap menitnya akan disemprot dengan semprotan otomatis dan terkumpul di pipa penyaring yang terletak di dalam RDF. Ukuran pipa penyaring yang digunakan berukuran 2 inchi. Kotoran akan tertampung pada tabung penyaring yang telah di sediakan. Baca Juga: Pengelolaan Air untuk Teknologi Budidaya Ikan Tradisional dan Semi Intensif

  • Kolam Bioball
Bentuk RDF dari samping dan kolam Bioball (Dokumentasi Pribadi)
Kolam bioball 1 dan 2 (Dokumentasi Pribadi)
Bioball adalah penyaring kedua setelah air selesai disaring pada kolam RDF. Air dari kolam RDF akan mengalir melalui batas streamin pada kolam. Air disaring menggunakan perlakuan biologi berupa bakteri Nitrosomonas. Baketri ini berfungsi mengoksidasi amonia menjadi nitrit. Proses ini dilakukan 2 kali menggunakan 2 kolam bersebelahan dengan harapan proses penyaringan lebih maksimal. Baca Juga: Mengenal Sistem Pemeliharaan Budidaya Ikan

  • Kolam Anaerob
Bagian bawah, kolam anaerob (Dokumentasi Pribadi)
Setelah air diproses pada kolam bioball, kemudian air akan diproses pada kolam anaerob. Kolam anaerob ini difungsikan menyaring air dengan perlakuan anaerob menggunakan bakteri Nitrobacter. Bakteri ini berfungsi mengoksidasi nitrit dalam keadaan anaerob.

  • Tabung Skimmer
Tabung di atas merupakan Tabung skimmer, kotak di sampingnya ialah Kotak Digessing dan bagian bawahnya ialah perlakuan sinar UV dan Nanobubble. Kemudian pipa besar panjang tersebut sebagai penyalur air ke kolam (Doumentasi Pribadi)
Air yang telah diproses dialirkan menuju tabung skimmer untuk dilakukan penyaringan kotoran berbentuk liquid. Kotoran ini berupa sisa-sisa buangan yang teramat sangat kecil dan berupa lendir ikan kerapu. Sehingga penyaringan air diproses dengan maksimal. Baca Juga: Parameter Kualitas Air yang Perlu Diperhatikan Lengkap

  • Kotak Digessing
Setelah melewati tabung skimmer air akan dialirkan menuju kotak digessing untuk dipecah menggunakan jaring-jaring fiber yang terlipat-lipat. Perlakuan ini digunakan untuk mengeluarkan gas-gas racun yang masih terkandung dalam air. Selain itu air juga tidak langsung mengalir namun akan membentuk gelombang-gelombang air pada saat memasuki kolam perlakuan berikutnya.

  • Kolam Sinar UV
Aliran air secara bertahap melalui kotak digessing memberikan ruang yang lebih baik untuk perlakuan sinar UV. Perlakuan ini digunakan untuk membunuh pathogen dalam air secara sempurna. Gelombang-gelombang air yang masuk ke kolam ini akan memudahkan proses tersebut. Panjang lampu UV yang digunakan sekitar 50 cm dengan kekuatan 40 watt. Lux dari cahaya ini tidak dijelaskan lebih rinci.

  • Kolam Nanobubble
Setelah itu air dialirkan menuju kolam nanobubble untuk dioksigenasi. Penggunaan nanobubble dilakukan agar lebih maksimal mensupply oksigen dalam air. Sehingga air siap untuk dialirkan menuju kolam pemeliharaan. Baca Juga: Klasifikasi, Morfologi dan Habitat Ikan Kerapu Cantang

sirkulasi air menuju kolam utama (Dokumentasi Pribadi)
Air yang telah mendapatkan perlakuan akan dialirkan menuju kolam pemeliharaan. Proses ini terus berkelanjutan setiap hari. Sehingga ikan dapat hidup dengan baik. Pemantauan terus dilakukan setiap pukul 08.00, 12.00 dan 16.00 memastikan alat berfungsi dengan normal. Tak ayal jika ketika malam hari pun melakukan pemantauan. Proses ini terus berlanjut dimulai dari ikan seberat 5 gram hingga berat panen 500 gram.

Prinsip dari RAS ini ialah melakukan pengolahan air agar air dapat digunakan kembali. Sehingga masing-masing sistem RAS dan pelaksana dari sistem ini dimungkinkan memiliki model yang berbeda. Semua bergantung pada teknologi yang diterapkan untuk budidaya, pelaksana budidaya dan ikan yang dibudidayaka. Sistem RAS dapat juga diterapkan untuk model budidaya semi intensif dan berbagai jenis ikan budidaya. Sehingga produksi yang dihasilkan diharapkan jauh lebih maksimal. Tentu dengan mekanisme yang berbeda-beda, namun selama prinsipnya terpenuhi proses budidaya akan dapat dilakukan. Baca Juga: Pemahaman Seputar Laut
SEKIRANYA TULISAN INI BERMANFAAT, MOHON SEBARKAN MENGGUNAKAN TOMBOL DIBAWAH INI
Previous Post
Next Post

Tafshare.com merupakan blog yang dijadikan sebagai media berbagi pengalaman, metode dan opini seputar pertanian, perikanan, peternakan dan cabang-cabangnya berdasarkan sumber yang kredibel atau pengalaman yang telah di lalui demi turut serta menguatkan ketahanan pangan Indonesia melalui edukasi dari laman digital.

0 komentar: